Tabalar Alami Krisis Air Bersih
BERAU – Warga RT 4 Dusun Pisang-pisangan, Kampung Semurut, Kecamatan Tabalar, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur terpaksa harus menempuh perjalanan sekitar 2 jam untuk mendapatkan air bersih. Pengambilan air dilakukan menggunakan ketinting.
Anwar Maruf (50), warga setempat, sulitnya mendapatkan air bersih itu sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam. “Belum ada tempat menampung air bersih di dusun ini,” kata Anwar, akhir pekan lalu.
Warga Pisang-pisangan harus menuju Kampung Irabang, Tabalar, untuk mendapatkan air bersih. Sekali perjalanan, warga harus mengeluarkan 5 liter solar untuk mendapatkan tiga drum air bersih. Biaya untuk membeli solar pun mahal, karena harus membeli secara eceran.
Dikatakan Nur Aini, warga lainnya, air bersih menjadi barang langka di dusunnya. “Sejak saya masih tinggal di dusun ini ya begini-bigini aja. Seminggu sekali harus ambil air di tempat jauh,” kata Nur.
Sesampainya di sumber air, warga juga harus antre berjam-jam. Terkadang pasokan air habis. Mereka pun harus pulang dengan tangan hampa. Saat musim kemarau, warga terpaksa membeli air seharga Rp 20 ribu per drum.
“Kami berharap pemerintah memberikan bantuan berupa bak penampungan air bersih,” katanya. [] KP