Kualitas Raskin Dipastikan Baik
PALANGKA RAYA – Kepala Divre Bulog Kalimantan Tengah Taufan Akib memastikan beras untuk rakyat miskin sebanyak 3.600 ton yang telah maupun akan disalurkan ke seluruh kabupaten kota setempat merupakan komoditas berkualitas baik.
Kepastian ini setelah membuka dan melihat langsung beras di dalam karung yang akan disalurkan kepada penerima raskin, katanya saat memantau penyaluran raskin kepada masyarakat kota Palangka Raya, Senin (27/4/2015). “Kalau ada yang kurang berkualitas, silahkan laporkan, pasti kami ganti. Tapi, kami pastikan berasnya berkualitas baik. Pihak kecamatan kan juga telah melihat langsung kondisi beras yang akan disalurkan,” tambah Taufan.
Menurut dirinya, adanya masyarakat yang menerima raskin dengan kualitas kurang baik, akibat adanya kesalahan dalam pengangkutan hingga penyaluran di lapangangan dan bukan berasal dari Bulog. Kepala Divre Bulog Kalteng itu pun mengharapkan masyarakat penerima raskin proaktif dan langsung melaporkan apabila ada beras yang berkualitas baik agar segera diganti.
“Cukup menginformasikan ada beras dengan kualitas buruk, nanti staf bulog Kalteng yang datang sendiri untuk menggantinya. Tidak perlu masyarakat yang datang ke Bulog,” jelas Taufan.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kalteng Guntur Talajan mengatakan hasil rapat nasional di Bandung, beberapa waktu lalu, menuntut Dinsos dan Bulog di tingkat provinsi se-Indonesia bekerja sama dalam hal penyaluran raskin. Kabupaten dan kota di provinsi berjuluk “Bumi Tambun Bungai” ini juga diminta menyiapkan dana “sharing” pendistribusian raskin. Sebab, banyak penerimanya yang sampai ke wilayah terpencil.
“Kalau distribusi ke desa kan sudah ada dananya, tapi kalau ke titik pendistribusian yang sangat terpencil kan susah,” ungkap Guntur.
Mengenai adanya keterlambatan penyaluran raskin di wilayah Palangka Raya yang baru disalurkan, Senin (27/4/2015), akibat adanya perbedaan data, sehingga diperlukan verifikasi agar tidak terjadi permasalahan. Kepala Dinsos Kalteng ini pun mengimbau seluruh lurah maupun kepala desa benar-benar melihat dan memperhatikan data sebelumnya apakah masih sama atau tidak, serta jujur dengan kondisi ekonomi penerimanya.
“Raskin harus sampai kepada masyarakat yang berhak menerimanya. Kalau ada yang sudah sejahtera, harus berani mencoretnya. Jangan masuk terus, padahal sudah sejahtera,” kata Wartawan. [] ANT