Pengelolaan Sampah di Kukar Makin Maju, Bank Sampah Melayu Punya Gedung Baru
03/12/2024
KUTAI KARTANEGARA – Bank Sampah Melayu di Kelurahan Melayu, Kecamatan Tenggarong, segera memiliki gedung permanen setelah bertahun-tahun beroperasi tanpa fasilitas tetap. Proyek pembangunan gedung ini diprakarsai oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Kutai Kartanegara, dengan progres pembangunan yang kini telah mencapai 80 persen. Gedung tersebut berlokasi di bekas area Rumah Sakit Perkesit Lama, yang dinilai strategis untuk mendukung pengelolaan sampah anorganik di kawasan tersebut.
Lurah Melayu, Aditiya, mengungkapkan bahwa sejak didirikan pada tahun 2017, Bank Sampah Melayu menghadapi banyak tantangan karena tidak memiliki fasilitas gedung yang memadai. Selama ini, operasional bank sampah dilakukan dengan memanfaatkan bangunan rumah dinas tentara yang dipinjamkan sementara.
“Sejak awal berdiri, kami selalu terkendala karena belum memiliki gedung tetap. Untuk sementara waktu, kami menggunakan bangunan rumah dinas di depan kantor kelurahan. Alhamdulillah, DLHK kini membantu kami membangun gedung permanen, yang memang sangat kami nantikan,” ujar Aditiya pada Selasa (3/12/2024).
Meski dengan fasilitas terbatas, Bank Sampah Melayu tetap aktif melayani masyarakat, terutama setiap Jumat sore. Sampah yang disetor oleh nasabah bervariasi, meliputi botol plastik, besi bekas, hingga minyak jelantah. Aditiya menjelaskan bahwa rata-rata nasabah menyetorkan sekitar tiga hingga empat kilogram botol plastik setiap minggu. Namun, jenis sampah seperti kertas atau koran kini semakin berkurang, sehingga plastik dan besi mendominasi.
“Kami berharap gedung baru ini dapat menjadi solusi atas kendala yang selama ini kami hadapi dalam operasional. Gedung ini akan membantu melanjutkan program pengelolaan sampah secara lebih optimal,” tambahnya.
Bank Sampah Melayu merupakan salah satu program unggulan Kelurahan Melayu yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah. Selain berkontribusi dalam mengurangi limbah yang masuk ke tempat pembuangan akhir, program ini juga memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat.
Dengan adanya fasilitas baru, Bank Sampah Melayu diharapkan dapat menjadi pusat edukasi lingkungan. Program ini tidak hanya akan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah, tetapi juga mendorong partisipasi aktif warga untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.