Evakuasi Korban Longsor di Pekalongan Rampung, 1 Korban Resmi Dinyatakan Hilang

PEKALONGAN – Satu korban longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah dinyatakan hilang.
Keputusan tersebut diambil setelah pencarian korban longsor yang berjumlah 25 orang itu ditutup pada Senin, 20 Januari 2025.
Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono mengatakan bahwa pelaksanaan operasi SAR banjir bandang dan tanah longsor di Petungkriyono berlangsung selama 7 hari.
“Hingga hari Sabtu kemarin, seluruh korban longsor sudah berhasil dievakuasi dan diidentifikasi oleh tim SAR gabungan sesuai dengan laporan kehilangan yang masuk,” kata Budiono saat dikonfirmasi Kompas.com pada Selasa (28/1/2025).
Sedangkan satu korban terakhir atas nama Teguh Imanto, warga Kayupuring, ternyata bukan korban dari kejadian tanah longsor di Desa Kasimpar.
“Melainkan korban kejadian terseret arus sungai Welo yang meluap di atas Jembatan Sepingit atau Tinalum dimana saat meluap itu korban melintas dan terseret arus,”ungkap Budiono.
Budiono menambahkan bahwa pihaknya sudah melakukan pencarian di sungai Welo, dari bawah kafe Allo hingga ke objek wisata Black Canyon yang berada tak jauh setelah Jembatan Sepingit.
Pencarian dilakukan sejak rabu karena sudah ada dua korban longsor yang ditemukan di lokasi sungai tersebut. Saat ini, total korban yang berhasil dievakuasi berjumlah 25 orang.
“Kami mengevakuasi 2 jenazah dari dekat jembatan Sepingit atas laporan warga. Kemudian kami mengirim satu SRU untuk penyisiran disana siapa tau bisa menemukan korban lagi, namun hingga jumat tidak ada lagi tanda-tanda keberadaan korban longsor” imbuhnya.
Dengan ditemukannya seluruh korban longsor di desa Kasimpar maka sudah selesai pelaksanaan operasi SAR.
Namun, untuk korban terakhir tetap akan dilakukan pemantauan. Apabila korban berhasil ditemukan, maka Basarnas akan melakukan evakuasi.
Pihak keluarga korban atas nama Teguh Imanto juga sudah mengikhlaskan atas apa yang terjadi terhadap anggota keluarganya.
“Istri saudara Teguh menyatakan kepada kami bahwa keluarga telah ikhlas dan tidak keberatan apabila operasi pencarian dihentikan. Namun kami dari Basarnas akan terus melakukan pemantauan dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait apabila ada informasi penemuan kami siap mengevakuasi nya sesuai dengan permintaan keluarga,”tambahnya. []
Nur Quratul Nabila A