Polres Belu Siagakan 600 Personel Gabungan Jelang Sidang Dismissal Pilkada di MK
KUPANG – Kepolisian Resor (Polres) Belu, Nusa Tenggara Timur, mengerahkan 600 personel gabungan untuk menjaga keamanan di wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste menjelang sidang dismissal Pilkada Kabupaten Belu di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Kami baru saja menyelesaikan apel siaga, dan kurang lebih 600 personel telah disiagakan di sini,” ujar Kapolres Belu, AKBP Benny Miniani Arief, saat dihubungi dari Kupang, NTT, Rabu (5/2/2025).
Benny menjelaskan bahwa ratusan personel tersebut terdiri dari personel gabungan yang meliputi BKO Batalyon A Pelopor Brimob Polda NTT, Polres Belu, Kodim Belu, serta Satpol PP. Mereka telah dibagi tugas untuk menjaga sejumlah titik strategis, termasuk kantor Bawaslu, KPU, serta lokasi penting lainnya.
“Kami sudah mengatur tugas masing-masing personel, terutama untuk pengamanan kantor penyelenggara Pilkada yang akan dijaga secara ketat,” jelasnya.
Selain itu, sejak Selasa (4/2/2025), pihak keamanan telah melakukan patroli skala besar guna memastikan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Belu menjelang sidang di MK.
Sidang sengketa Pilkada Belu ini melibatkan pasangan calon nomor urut dua, Agustinus Taolin dan Yulianus Tai Bere, yang mengajukan gugatan terhadap pasangan nomor urut satu, Willybrodus Lay dan Vicente Hornai Gonsalve. Gugatan tersebut ditujukan kepada Vicente Hornai Gonsalve, yang diduga tidak jujur saat mendaftar ke KPU dalam tahap pendaftaran calon kepala daerah.
Vicente dikabarkan memiliki rekam jejak sebagai mantan narapidana terkait kasus pelarian anak di bawah umur tanpa izin orang tua.
Kapolres Belu mengimbau seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) demi menciptakan situasi yang tetap kondusif di wilayah perbatasan.
“Kami berharap masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam menjaga ketertiban dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat mengganggu keamanan,” tutup Benny. []
Nur Quratul Nabila A
