Deni Anwar: Jangan Sampai Samarinda Kekurangan BBM

SAMARINDA – Menyikapi antrian panjang Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Biosolar yang masih terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian BBM Umum (SPBU), Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar, mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) untuk memastikan kesesuaian data jumlah kendaraan bermotor dengan stok BBM yang disediakan oleh PT Pertamina Patra Niaga.
“Kami meminta Pemkot Samarinda untuk kembali memastikan ketersediaan stok BBM agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Berdasarkan data yang ada, jumlah kendaraan bermotor di Samarinda mencapai 750 ribu unit, sementara stok BBM hanya cukup untuk 500 ribu unit,” kata Deni di Kantor DPRD Kota Samarinda, Jumat (14/03/2025).
Deni menilai ketidakseimbangan antara jumlah kendaraan dan stok BBM ini berisiko menyebabkan kelangkaan, terlebih lagi pada bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri yang diperkirakan akan meningkatkan kebutuhan BBM.
“Jika di tingkat provinsi sudah mulai memastikan ketersediaan stok ke pusat, kami berharap Pemkot Samarinda juga dapat melakukan hal yang sama,” tambahnya.
Politisi Partai Gerindra ini juga menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu tindakan Pemkot melalui Satpol PP untuk menertibkan penjualan BBM bersubsidi, khususnya terkait Pertamini dan kios pengecer botolan.
“Kami menunggu realisasi penertiban tersebut karena Peraturan Daerah (Perda) sudah ada, dan Kepala Satpol PP juga sudah menyatakan akan menindaklanjuti. Yang saat ini belum jelas adalah waktu pelaksanaannya,” ujar Deni.
Penertiban ini, menurut Deni, sangat penting untuk menghindari kelangkaan BBM sekaligus mencegah risiko kebakaran yang sering kali terjadi akibat keberadaan Pertamini dan kios pengecer yang tidak memenuhi standar keamanan.
Deni memastikan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan rencana penertiban ini dan mendorong Pemkot untuk bertindak sesuai peraturan yang berlaku. “Kami berharap pemerintah kota dapat merealisasikan penertiban ini dan akan terus memantau perkembangannya,” tuturnya.
Deni berharap, dengan penertiban yang dilakukan, antrian panjang di SPBU dapat teratasi. “Kami tidak ingin antrian panjang di SPBU terus terjadi. Oleh karena itu, kita harus memastikan stok BBM aman, distribusinya jelas, dan pengawasan dari Pertamina serta Pemkot ketat, sehingga masyarakat mendapatkan BBM bersubsidi sesuai peruntukannya,” tutupnya.
Penulis: Himawan