Harapan Besar Menjadikan Pontianak Sebagai Kota Wisata
PONTIANAK – Datangnya Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Republik Indonesia, Andrinof Chaniago ke Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), memberikan harapan besar bagi masyarakat Pontianak bahwa dalam lima tahun ke depan, Pontianak bakal menjadi kota maju di bidang parawisata, jasa dan perdagangan.
Andrianof Chaniago optimis, mimpi itu dapat terwujud. Sebagai langkah awal, katanya, sejak sekarang sudah harus dilakukan koordinasi dan menyamakan persepsi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar dan Bappenas. “Dari pertemuan hari ini tentu menjadi langkah awal bagi kita dalam mewujudkan perubahan itu,” kata Andrinof saat melakukan kunjungan kerja di Kota Pontianak, Jumat (5/6).
Dia mengatakan, sebelumnya Pemkot Pontianak telah beberapa kali melakukan koordinasi dengan Bappenas untuk mewujudkan perubahan Pontianak menjadi daerah yang unggul di bidang pariwisata, perdagangan dan jasa. Untuk menindaklanjuti rencana itu, hari ini dirinya membawa semua Dirjen terkait yang ada di jajaran Kementrian PPN/Bappenas untuk melihat langsung kondisi Kota Pontianak.
“Kita sangat bersyukur karena antara Pemkot Pontianak, Pemprov Kalbar dan Pemerintah Pusat memiliki mimpi yang sama untuk mewujudkan hal itu. Tinggal bagaimana kita membagi kewenangan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh Kota Pontianak, Pemprov Kalbar dan apa yang perlu ditambahkan oleh Pemerintah Pusat,” tuturnya.
Andrinof menjelaskan, untuk mewujudkan perubahan dan pembangunan di suatu daerah tentu membutuhkan waktu. Namun, dirinya yakin, jika konsep yang dimiliki oleh Pemkot Pontianak bisa dijalankan dengan baik dan mendapat dukungan dari Pemprov Kalbar serta pemerintah pusat, maka dalam tiga tahun ke depan akan terjadi perubahan yang cukup signifikan di kota itu.
Dia menambahkan, Pemkot Pontianak dan Gubernur Kalbar telah memiliki keinginan untuk mewujudkan perubahan bagi kota Pontianak. Terkait hal itu, pihaknya akan membantu mewujudkannya, khususnya dalam mengubah wajah tepian sungai Kapuas menjadi daerah wisata yang unggul.
Di tempat yang sama, Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis mengatakan mendukung perubahan wajah kawasan tepian sungai Kapuas menjadi objek wisata unggulan di Kota Pontianak dan daerah lainnya di Kalbar. “Seperti yang kita ketahui, daerah sungai sejak dahulu menjadi pusat kegiatan masyarakat, khususnya untuk bidang perdagangan dan jasa. Untuk itu, kita harus mengembalikan fungsi sungai menjadi pusat kegiatan masyarakat,” kata Cornelis.
Untuk mewujudkan hal itu, katanya diperlukan kesadaran semua pihak agar bisa menjaga kelestarian sungai, agar ekosistem yang ada di dalamnya bisa terus terjaga untuk generasi penerus. “Mulai sekarang kita harus bisa menumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan, khususnya untuk daerah sungai. Karena kita akan sulit mewujudkan perubahan pada daerah tepian sungai, jika kita tidak bisa menjaga kebersihannya dan saya rasa itu yang perlu diperhatikan oleh masyarakat untuk membantu proses pembangunannya,” kata Cornelis.
Sementara atas rencana Pemkot Pontianak dan Pemprov Kalbar membangun kawasan Sungai Kapuas Pontianak menjadi salah satu objek wisata air, Andrinof Chaniago sangat mendukung. “Sore ini saya bersama rombongan melihat secara langsung potensi dari Sungai Kapuas Pontianak, yang kini belum termanfaatkan, agar kedepannya bisa dimanfaatkan dalam meningkatkan ekonomi dan pariwisata Kota Pontianak, dan Kalbar umumnya,” kata Andrinof Chaniago seusai meninjau Sungai Kapuas Pontianak, Jumat sore (5/6).
Ia menjelaskan kalau di negara lain dengan potensi sungai seperti Sungai Kapuas, bisa termanfaatkan jauh berkali-kali lipat manfaatnya dalam meningkatkan ekonomi dan pariwisata kota itu. “Di negara lain, sungai besar seperti Sungai Kapuas Pontianak merupakan aset untuk menggerakkan ekonomi dan pariwisata, selain sebagai transportasi yang kini sudah termanfaatkan,” ungkapnya.
Dengan demikian, kalau pemanfaatan Sungai Kapuas Pontianak sebagai kawasan ekonomi dan pariwisata, maka akan banyak menyerap lapangan kerja. “Kalau program antara pemerintah kota, provinsi dan pusat disinkronkan dalam penataan Sungai Kapuas, dan kebersihannya juga dijaga, maka kedepannya akan menjadi tujuan objek wisata internasional,” ujarnya.
Nah, menurut dia, saat ini bagaimana dalam membangunnya, itu yang masih perlu dipelajari, yakni seperti kota-kota sungai di luar negeri yang sudah sukses mengembangkannya. Andrianof menambahkan, saat ini tahap pembangunan kawasan Sungai Kapuas sudah dimulai, seperti masterplan pembangunan sudah dibuat. Dia menambahkan, sejak tahun 1771, Sungai Kapuas memiliki nilai budaya dan historis serta memegang peranan sangat penting dalam pengembangan kota bertipikal air, salah satunya kota Pontianak. [] ANT