Demam Batu Akik di Ketapang Makan Korban Jiwa

Lihat pria ini, ia nekat menggali yang dalam demi mencari batu. Mungkin dia tak sadar, malaikat maut mengintainya.
Lihat pria ini, ia nekat menggali yang dalam demi mencari batu. Mungkin dia tak sadar, malaikat maut mengintainya.

KETAPANG – Demam batu akik di Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menimbulkan kejadian malapetaka. Gara-gara asyik menggali batu jenis kecubung, si penggali akhirnya tewas tertimbun batu. Adalah Mulyadi (31) warga Desa Sungai Bakau, Kecamatan Matan Hilir Selatan (MHS) yang meregang nyawa tersebut.

Petaka yang menimpa Mulyadi terjadi di areal perkebunan sawit PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) Kecamatan Kendawangan, Kamis (4/6/2015) sekitar pukul 12.30 WIB. Menurut pihak kepolisian di Ketapang, sebenarnya Mulyadi tidak sendiri saat peristiwa naas terjadi, ada adiknya, namun selamat.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Ketapang, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hady Poerwanto melalui Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kendawangan, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ikhwan Sukri mengatakan, saat kejadian korban bersama adiknya Kelana bersama-sama mengali tanah. Namun adik korban berhasil menyalamatkan diri menghindar dari tanah yang longsor.

“Korban mengali tanah hingga dalam nya 1,5 meter lebih. Saat kejadian korban bersama adiknya Kelana yang berhasil menyalamatkan diri. Peristiwa itu terjadi di area perkebunnan kelapa sawit PT BGA,” kata Kapolsek wartawan, Jumat (5/6/2015).

Korban mencari batu di lokasi itu lantaran informasinya banyak terdapat batu kecubung kualitas bagus. Keduanya pun menggali tanah menggunakan cangkul di lokasi kejadian. Karena asik mengali lubangnya ternyata sudah melebihi tinggi badan korban.

“Saat keduanya mengali itu lah tiba-tiba tanahnya ambruk dan menimpa keduanya. Hanya adiknya yang bisa menghindar sedangkan korban tertimbun tanah. ,” ungkapnya.

Adik korban yang berhasil menyelamatkan diri meminta pertolongan warga lain. Kemudian warga pun berdatangan dan mengali tanah yang menimbuh korban. Namun ketika sudah berhasil dievakuasi nyawa korban tak tertolong.

“Warga yang mencoba menolong baru bisa mengevakuasi korban setegah jam kemudian. Nyawa korban sudah tak bisa diselamatkan,” tutur Kapolsek.

Setelah dievakuasi korban kemudian dibawa ke kampungnya menggunakan ambulan PT BGA. “Korban langsung dibawa pihak keluarganya untuk dikebumikan di TPU Sungai Bakau Kecamatan MHS,” ucapnya. [] TBP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *