Pasca Lebaran, Pemkot Surabaya Awasi Ketat Pendatang Baru di Rumah Kos

SURABAYA — Arus urbanisasi pasca-Lebaran kembali menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Surabaya.

Sebagai kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia, Surabaya terus menjadi magnet bagi masyarakat dari berbagai daerah untuk tinggal, bekerja, maupun menempuh pendidikan.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan bahwa pihaknya akan memperkuat pengawasan terhadap pendatang baru, terutama mereka yang tinggal di rumah indekos atau kos-kosan.

Langkah ini dilakukan guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah Kota Pahlawan.

“Kami akan terus melakukan pengawasan dan pendataan terhadap warga pendatang baru,” ujar Eri di sela acara halal bihalal di Balai Kota Surabaya, Rabu (9/4/2025).

Eri menuturkan, peran ketua RT dan RW sangat vital dalam proses pendataan tersebut. Ia meminta setiap pendatang wajib melapor dalam waktu 1×24 jam setelah tiba di tempat tinggalnya.

“Pendatang akan didata oleh RT dan RW setempat. Kalau tidak lapor, kita tidak tahu siapa saja yang tinggal. Jika terjadi kejadian, ini akan menyulitkan,” tegas Eri.

Pemkot Surabaya, lanjut Eri, telah memiliki payung hukum untuk pengawasan usaha pemondokan melalui Peraturan Wali Kota Surabaya Nomor 79 Tahun 2018 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Usaha Pemondokan.

Dalam peraturan tersebut, rumah kos diwajibkan memenuhi syarat fasilitas dasar seperti kamar, kamar mandi, serta keberadaan pemilik atau pengelola kos.

“Kalau hanya petak-petak tanpa pengawasan, ini akan memunculkan banyak persoalan. Pendataan tetap harus melalui RT/RW,” ujar Eri.

Ia juga mengingatkan bahwa pihaknya tidak akan segan mengambil tindakan tegas terhadap pendatang yang tidak memiliki tujuan dan kejelasan tinggal di Surabaya.

“Saya berharap ketua RT/RW di Surabaya tidak segan-segan melakukan pendataan dan pengawasan. Kita harus jaga Surabaya agar tetap aman dan terkendali,” tandasnya.

Kebijakan ini menjadi bagian dari upaya Pemkot Surabaya dalam menciptakan lingkungan kota yang tertib, aman, dan nyaman, terutama menyusul meningkatnya jumlah warga baru yang datang setelah libur panjang Hari Raya Idulfitri. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *