Program Cambridge English Diluncurkan
KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim) membuat terobosan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusianya, khususnya dalam hal keterampilan berbahasa Inggris, bahasa Internasional. Terobosan itu bernama program Cambridge English dan Rabu (17/6) sore diluncurkan.
Program ini adalah program pengembangan pendidikan bahasa inggris antara Pemkab Kukar dengan Cambridge University, Inggris.
“Kukar adalah pemerintah daerah pertama yang bekerja sama dengan universitas Cambridge Inggris dalam hal pengembangan bahasa inggris,” kata Bupati Kukar, Rita Widyasari. Rita menganggap bahasa inggris adalah bahasa penting yang harus dikuasai oleh segenap warga Kukar. Untuk awal, beberapa guru akan mendapatkan beasiswa dan belajar di dalam program ini.
“Harapannya, ke depan bahasa inggris menjadi bahasa kedua di Kutai Kartanegara,” kata Rita.
Sementara itu Director Asean, Cambridge University Press, TV Govinda menjelaskan, program Cambridge English lahir sebagai jawaban atas tantangan era globalisasi. Dikatakannya, lingkungan pergaulan manusia tidak lagi dibatasi pada regional saja.
“Jejaring pertemanan, relasi, bisnis, dan perekonomian sudah meluas. Dengan kondisi demikian, penguasaan bahasa asing khususnya bahasa inggris mutlak diperlukan,” tuturnya.
Dipilihnya Kukar, karena daerah ini memiliki kekayaan alam dan budaya. “Sehingga diperlukan kesiapan SDM, agar bisa menjadi tuan rumah dalam kegiatan-kegiatan internasional. Individu yang menguasai bahasa inggris secara efektif akan mampu bersaing ke level yang lebih tinggi dan bidang yang lebih luas,” terang Govinda.
Atas kerja sama antara Cambribge University dan Pemkab Kukar ini, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam malik memuji langkah Rita. “Melalui program Cambridge English ini, Kukar sudah menembus batas karena menjadi daerah pertama yang mampu berkolaborasi dengan program unggulan,” kata Malik yang mengaku baru pertama kali ke Kaltim ini.
Dalam memacu kemajuan itu, pihaknya siap membantu. “Dalam proses maju itu, kami bisa mendukung. Kami punya investor, pendidikan tinggi yang maju, ekonomi yang mapan. Yang jelas, ada banyak hal dimana kita bisa berbagi. Kami siap memperdalam, mempererat kerja sama diberbagai bidang, salah satunya pendidikan,” tuturnya.
Dalam kajian, kata dia, masa depan perekonomian dunia dan Asia bukan hanya bertumpu pada India dan China, namun juga Indonesia. “Masa depan kami, tergantung hubungannya dengan negara besar, seperti Indonesia, China dan India,” tuturnya. Kata dia, pengaplikasian program yang terarah ini pasti akan memicu lahirnya lebih banyak lagi generasi yang berkualitas. “Dengan program unggulan ini, saya percaya Indonesia mampu bersaing dengan negara lain,” tutupnya. [] KP