ABS Mengamuk

abs-mengamukPuluhan orangtua menyambangi kantor DPRD Balikpapan di Jalan Jendral Sudirman, Klandasan, kemarin. Mereka meminta kejelasan mengenai nasib anaknya yang mendaftar sekolah, khususnya sekolah negeri.

Para orangtua banyak yang memilih menyekolahkan anaknya di sekolah negeri karena terbilang murah dibandingkan sekolah swasta. Namun, yang menjadi kendala kuota setiap sekolah tentu saja terbatas, yakni satu rombongan belajar hanya 36 siswa. Hal inilah yang membuat orangtua/wali siswa meminta bantuan kepada legislatif.
Sebelum kedatangan para orangtua di Gedung Wakil Rakyat, Ketua DPRD Balikpapan Andi Burhanuddin Solong (ABS) telah mendengar beberapa keluhan terkait penerimaan peserta didik baru (PPDB). Lantas saja keluhan tersebut membuat dia marah, sehingga memanggil Kepala Dinas Pendidikan   (Kadisdik)   Balikpapan Heri   Misnoto  untuk menemuinya.
“Tidak boleh ada siswa yang tidak sekolah,” kata ABS dengan lantang.”Semua harus sekolah!”
Bahkan sejumlah wartawan yang berusaha mengonfirmasi ABS mendapat jawaban  yang kurang mengenakkan.”Apalagi ini, nanti dulu,” hardiknya.
Saat melakukan pertemuan di ruangan ABS, beberapa penjelasan disampaikan Heri mengenai banyak siswa yang tidak bisa tertampung dalam satu sekolah. “Ada beberapa kendala, yakni keterbatasan kelas setiap sekolah sehingga tidak semua bisa ditampung,” ucapnya.
Pernyataan ini lantas membuat ABS naik pitam karena menurutnya alasan tersebut bukanlah alasan. “Kurang kelas silakan ditambah, kalau perlu buat sekolah baru agar tidak ada lagi anak-anak yang tidak sekolah,” ucapnya dengan tegas.
Pernyataan ABS itu disambut baik oleh Heri. Namun, menurut Heri tentu saja akan ada pertemuan terlebih dahulu dengan pihak Pemerintah Kota Balikpapan. “Bisa saja kami tambah, namun tidak semudah itu. Dewan juga harus bisa mempersiapkan anggaran yang dibutuhkan,” tantang Heri kepada ABS.
Dikatakan ABS, dewan akan selalu siap menganggarkan asalkan jangan ada lagi anak yang tidak sekolah. “Karena anak itu wajib sekolah, itu hak mereka (anak-anak). Jangan dihalangi jika anak mau sekolah,” terang dia. [] RedFj/KP