Air Bah Terjang Pemukiman Warga
Hujan deras yang mengguyur Kota Tepian sore kemarin, memprorak porandakan rumah-rumah di Perumahan Dinas Balai Pemasyarakatan (Bapas) maupun pemukiman warga sekitar di Jalan MT Haryono, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang.
Air bah dengan volume besar dan deras menerjang sekitar 11 rumah. Saking derasnya, pagar dan dinding sebuah bangunan yang digunakan untuk garasi mobil di halaman kantor Bapas jebol. Bukan itu saja, dua buah mobil yang ada di garasi terseret hingga beberapa meter.
Air lumpur juga sempat merendam rumah warga dengan ketinggian sekitar setengah meter. Diduga air bah tersebut berasal dari sebuah perumahan elit, yang ada di sekitar kantor Bapas Klas II Samarinda tersebut.
Seorang penjaja buah yang berjualan persis di seberang perumahan elit itu, bernama Lamade mengatakan, saat sedang berjualan dan hujan deras, tiba-tiba air keluar dari jalan masuk perumahan tersebut.
“Airnya besar dan deras, keluar dari jalan perumahan itu dan langsung menyeberang. Dagangan saya saja disapu, kemudian menghantam pagar perumahan sampai jebol,” ungkap Lamade.
Setelah itu air pun menggenangi perumahan warga. “Lihat saja saking derasnya pagar saja sampai jebol,” ujar Lamade menunjukkan pagar di Komplek Bapas yang hancur.
Kepala Bapas Kelas II Samarinda Syukron yang tinggal di Perumahan Dinas Bapas dan menjadi korban mengatakan, sejak beberapa bulan menjabat sudah dua kali mengalami kejadian serupa.
“Sekitar Maret lalu pernah terjadi terjangan air deras dengan volume besar seperti ini. Saat itu tembok kantor juga ikut ambruk. Tapi kejadian hari ini (kemarin, Red) lebih parah,” terang Syukron ketika ditemui Sapos di sela-sela kesibukannya membersihkan lumpur yang ada di rumahnya.
Air sempat menggenang sekitar sejam lebih dan merendam barang-barang milik pegawai Bapas maupun warga sekitar, yang menjadi korban. Seorang pegawai Bapas bernama Abrar yang ditemui Sapos mengatakan, saat kejadian dia dan beberapa penghuni rumah dinas lain tak bisa berbuat banyak.
“Kejadian cepat dan tak diduga, jadinya tak sempat lagi untuk mengevakuasi barang-barang dan perabotan di rumah. Demi keamanan, ya terpaksa ditinggal ke tempat aman dulu,” kata Abrar.
Setelah air surut, barulah warga sekitar maupun penghuni perumahan Dinas Bapas membersihkan lumpur yang tersisa. [] RedFj/SP