Anak Dipaksa Mengemis di Jalan

img160620141283561WALI KOTA Balikpapan HM Rizal Effendi SE pernah mengatakan, 2014 Balikpapan akan dijadikan Kota Layak Anak. Satu kota yang aman dan nyaman untuk anak-anak belajar dan bermain. Kenyataannya, banyak anak-anak yang menjadi korban eksploitasi. Ironisnya, pelaku ekploitasi, orang-orang terdekat seperti bapak dan ibunya.

APRIYANTO apriyanto@balikpapanpos.co.id

SEORANG anak berusia 5 tahun, dipaksa mengemis di jalanan setiap hari. Anak perempuan bernama Nabila, diamankan anggota Polisi Pamong Praja (Pol PP), Jumat (13/6) malam. Dia mengaku dipaksa orangtuanya sendiri untuk bekerja mencari uang dengan cara meminta-minta. Bocah mungil berkulit putih ini ditangkap Satpol PP saat beraksi di kawasan Taman Bekapai Klandasan.

Dia tidak sendiri, ada beberpa anak yang diakuinya tengah bersama-sama dengannya mengamen dan meminta belas kasihan orang. Namun apes, Nabila ditangkap Satpol PP, sedangkan yang lainnya berhasil melarikan diri. Dari penuturannya, setiap hari dirinya diantar oleh kakaknya naik sepeda motor dan terkadang ibunya juga yang ikut mengantar ke lokasi yang dijadikan tempat untuk mengemis.

“Diantar kakak, nanti kalu sudah selesai dijemput lagi,” kata Nabila lugu di kantor Pol PP, siang kemarin. Setiap harinya, Nabila harus mendapatkan uang minimal Rp100 ribu dari hasil meminta-minta, yang nantinya uang itu akan dibagi-bagi untuk diberikan ke ibunya Rp50 ribu, ke bapaknya Rp30 ribu dan Rp20 ribu untuk dia belanjakan sendiri. Tapi jika Nabila hanya membawa uang di bawah dari target yang ditentukan orangtuanya, dirinya mendapat siksaan.

“Kalo gak dapat uang segitu dikasih lombok mulutnya, dipukul, dicubit, diinjak-injak,” beber Nabila dengan wajah yang sedih. Saat ditanya orangtuanya bekerja apa, Nabila menjawab, bapaknya kerja sebagai tukang ojek sedangkan ibunya hanya di rumah mengurus adiknya yang masih kecil. Dari keterangannya, kedua orangtuanya bernama Tidu dan Cemah, memiliki empat saudara. Setiap harinya dirinya memulai meminta-minta dari sore hingga malam hari.

Lokasi-lokasi yang sering dijadikan tempat untuk meminta-minta yaitu lampu merah Balikpapan Baru, taman Bekapai, jembatan penyebrangan orang, lampu merah Rapak, serta lokasi-lokasi lainnya yang ramai pengunjung. Lain Nabila, lain juga Suwardi (12), Dicky (9) dan Kifli (13). Ketiga pengemis warga Gunung Bakaran ini ditangkap oleh Satpol PP di lampu merah Balikpapan Baru. Mereka masih sekolah dasar kelas 3 dan 5, meminta-minta untuk biaya sekolah.

“Saya untuk membeli buku pak, ini kami mau sendiri tidak ada yang suruh,” kata ketiga pengemis. Kasatpol PP Kompol Freddy Pasaribu mengatakan, para pengemis yang ditangkap ini merupakan wajah-wajah lama yang sering ditangkap oleh anggotanya.

“Orangnya itu-itu saja memang, dan mereka ini di bawah umur, yang jelas mereka-mereka ini disuruh orang tuanya untuk meminta-minta dan minimal setiap hari Rp 100 ribu harus dapat mengamen atau meminta-minta, ini keterangan dia sendiri,” terang Freddy.

Freddy menambahkan Pol PP terus melakukan razia terhadap para gepeng yang ada di Balikpapan. Yang ketangkap selanjutnya nanti diberikan pembinaan dan dipanggil orangtuanya. “Kita akan arahkan untuk orang tuanya di proses hukum jika terbukti memperkerjakan anak di bawah umur,” tegas Freddy. [] RedFj/BP