Bayi Dibuang Malah Jadi Rebutan

Banyak sekali bayi yang dibuang orang tuanya. Biasanya, dibuang karena hubungan gelap. Foto: Ilustrasi.
Banyak sekali bayi yang dibuang orang tuanya. Biasanya, dibuang karena hubungan gelap. Foto: Ilustrasi.

BARITO UTARA – Nasib naas dialami seorang bayi berjenis kelamin perempuan yang diduga dibuang orang tuanya di areal perkebunan kelapa sawit PT Antang Ganda Utama  (AGU) di wilayah Desa Sikui, Kecamatan Teweh Baru, Kabuapten Barito Utara (Barut), Kalimantan Tengah (Kalteng). Tak disangka, bayi ini malah jadi rebutan. Banyak yang ingin mengadopsinya.

Pasca ditemukan warga di areal perkebunan, bayi mungil itu langsung dirawat di klinik PT AGU dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muara Teweh. Di sana, banyak orang menaruh iba dan tertarik mengambil anak. “Kini puluhan pasangan suami-istri mendatangi RSUD Muara Teweh bermaksud meminta menjadi orang tua asuh dari bayi malang tersebut,” kata Direktur RSUD Muara Teweh, drg Dwi Setijowati, di Muara Teweh, Minggu (7/6).

Menurut dia, sejak bayi itu berada di rumah sakit, banyak pasangan suami istri yang datang ke RSUD Muara Teweh untuk meminta agar bisa mengadopsi bayi tersebut. Bayi itu sekarang, kata dia, sedang dirawat para tenaga medis bidang kebidanan. Kini kondisinya terus membaik dan luka-luka pada sekucur tubuhnya akibat gigitan semut sudah berangsur-angsur sembuh.

“Bayi ini terlahir cantik dan sehat, tinggal hanya luka luar akibat gigitan semut di tubuhnya. Sementara tindakan yang dilakukan madis yakni memberikan salep mata kepada bayi itu serta mengobati luka-luka gigitan semut pada tubuhnya,” ujarnya.

Sementara bayi itu dibawa petugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Barito Utara kepada RSUD Muara Teweh, Jumat malam (5/6). Dia mengatakan pihaknya hanya merawat bayi itu, untuk masalah adopsi bukan menjadi kewenangan dari RSUD Muara Teweh. “Bagi yang ingin mengadopsi bayi ini ada prosedurnya dan itu bukan kewenangan dari rumah sakit. Menyangkut keperluan dan perlengkapan bayi ini, semua ditanggung oleh Dissosnakertrans Kabupaten Barito Utara,” tegasnya.

Sementara, pada Rabu (3/6) lalu, penemuan bayi perempuan itu membuat geger pekerja perkebunan sawit PT AGU. Saat ditemukan, bayi dalam keadaan hidup dan masih ada tali pusat dan ari-ari. Bati ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB . Oleh warga, bayi langsung dibawah ke klinik  PT AGU.

Warga menduga bayi yang ditemukan warga berada di bawah pohon sawit bekas camp areal Base Camp Afdeling Hajak C Kilometer 24 Sikui Kecamatan Teweh Baru itu merupakan hubungan gelap dan tidak dikehendaki kehadirannya oleh ibunya.

Yang memprihatinkan, saat ditemukan warga, kondisi bayi perempuan itu sangat mengenaskan karena dikerubuti semut tanpa alas dan telanjang. Setelah ditemukan, penemuan bayi langsung di laporkan ke Polsek Teweh Tengah dan bayi diamankan di Klinik perusahaan.

Bayi dengan berat sekitar tiga kilogram itu ditemukan seorang karyawan Panen PT AGU, Santo (30) yang hendak memanen sawit. Polres Barito Utara masih melakukan penyelidikan siapa pelaku yang membuang bayi terebut. Bayi jenis kelamin perempuan yang ditemukan warga di kawasan perkebunan kelapa sawit PT Antang Ganda Utama di wilayah Desa Sikui Kecamatan Teweh Baru diserahkan ke Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat.

“Saat ini petugas kami sedang mengambil bayi itu di klinik perusahaan kelapa sawit PT Antang Ganda Utama (AGU) di Desa Butong Kecamatan Teweh Selatan,” kata Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Barito Utara (Barut), Hendro Nakalelo di Muara Teweh, Jumat.Menurut Hendro, bayi malang itu akan dirawat oleh negara yakni pemerintah daerah setempat melalui dinas terkait tanpa batas waktu. “Saat ini kami masih berkoordinasi dengan Pemkab Barito Utara, terkait dimana nantinya bayi itu dirawat atau dipelihara, karena kami tidak mempunyai tempat untuk merawat bayi itu,” ujar Hendro.Sementara Kasat Reskrim Polres Barito Utara, AKP Abdul Aziz Septiadi mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan pembuang bayi yang ditemukan warga itu. “Saat ini kami masih mengembangkan siapa orang tua yang tega membuang bayinya itu, ” katanya.

Warga menduga bayi yang ditemukan warga berada di bawah pohon sawit bekas camp areal Base Camp Afdeling Hajak C Km 24 Sikui Kecamatan Teweh Baru itu merupakan hubungan gelap dan tidak dikehendaki kehadirannya oleh ibunya.

Setelah ditemukan, penemuan bayi langsung di laporkan ke Polsek Teweh Tengah dan bayi diamankan di Klinik perusahaan. Bayi dengan berat sekitar 3 kilogram itu ditemukan seorang karyawan Panen PT AGU, Santo (30) yang hendak memanen sawit.

“Saat hendak memanen buah Sawit, saya mendengar tangisan bayi. Setelah saya lihat bayi malang saya langsung melaporkan kejadian tersebut kepada karyawan lainnya,” kata Santo saat berada di kantor SPKT Polres Barito Utara.

Dia mengatakan bayi itu saat ditemukan dalam kondisi telanjang tanpa alas dan busana dan dikerumuni semut. “Kalu bisa saya ingin menjadi pengasuh bayi malang itu,” kata Santo. [] ANT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *