Bazar Swasta Sukses, Pemerintah Didorong Bantu UMKM

ADVERTORIAL — Meningkatnya kegiatan bazar dan festival makanan di Samarinda menjadi sorotan Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Abdul Giaz. Ia menekankan perlunya peran aktif pemerintah dalam mendukung Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar dapat bersaing dan meningkatkan pendapatan.
Abdul menjelaskan, sebagian besar festival makanan di kota ini digelar oleh pihak swasta dan berhasil menarik minat masyarakat, meskipun biaya sewa lapak relatif tinggi, berkisar antara Rp5 juta hingga Rp12 juta per lapak. Menurutnya, pemerintah seharusnya lebih proaktif membantu UMKM dalam strategi pemasaran dan meningkatkan keterjangkauan produk mereka ke masyarakat.
“Selalu yang mengadakan food festival itu adalah swasta dan sukses, karena swasta itu kami tahu satu lapak itu sewanya dari Rp5 juta sampai Rp12 juta dan maksud kami pemerintah support di hilirnya,” ujar Adul, sapaan akrabnya, saat ditemui di Samarinda, Minggu (31/08/2025).
Selain itu, Abdul menyoroti potensi lahan milik pemerintah yang belum dimanfaatkan. Ia menilai Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dapat bekerja sama dengan pelaku UMKM untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong tersebut sebagai lokasi usaha. Langkah ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat menengah ke bawah dan menciptakan kesempatan usaha baru.
“Saya kasih masukan BPKAD harus berkolaborasi juga dengan UMKM, karena banyak lahan-lahan yang nganggur di tengah kota punya provinsi, kenapa tidak dimaksimalkan untuk para UMKM agar ekonomi masyarakat menengah ke bawah ini bergerak stabil, karena ekonomi lagi susah semua,” jelas Abdul.
Abdul juga menekankan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah daerah dan wakil rakyat harus dipulihkan. Ia menilai, selama ini sebagian warga merasa aspirasi dan kesulitan mereka kurang mendapat perhatian. Ketidakpercayaan ini, menurutnya, berpotensi menimbulkan ketegangan sosial, bahkan aksi ekstrem seperti pembakaran fasilitas publik.
“DPRD Kaltim maupun pemerintah, ayo kita turun kembalikan kepercayaan masyarakat, jangan sampai masyarakat terlihat selalu terdzolimi seperti sekarang,” ujarnya.
Abdul menegaskan pentingnya kolaborasi antara legislatif, eksekutif, dan pelaku UMKM. Dengan pendekatan partisipatif ini, UMKM tidak hanya menjadi pelaku ekonomi mikro, tetapi juga berperan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi lokal. Ia berharap strategi tersebut dapat meningkatkan stabilitas sosial dan memperkuat ekonomi masyarakat di Samarinda maupun Kaltim secara luas.
“Harapannya pemerintah bisa maksimal bekerja dengan baik, agar mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap DPRD dan pemerintahan yang sudah sangat-sangat minim,” tutup Abdul, menekankan pentingnya sinergi antara semua pihak untuk mendorong kemajuan ekonomi dan menjaga ketertiban sosial.
Dengan langkah-langkah ini, Abdul berharap UMKM di Kalimantan Timur dapat menjadi tulang punggung ekonomi yang mendukung kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. []
Penulis: Selamet | Penyunting: Aulia Setyaningrum