Bendahara Koni KKU Dibunuh, Tangan dan Leher Diikat Plastik
KAYONG UTARA Beritaborneo.com)-Bendahara Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kayong Utara, Ahmad Nurcholys ditemukan meninggal dunia di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kabar meninggalnya Nurcholys sebelumnya sempat beredar di media sosial Whatsaap sejak beberapa hari lalu.
Dalam beberapa foto dan video di group Whatsaap, terlihat kondisi terakhir almarhum sedang berbincang dengan sesama rekannya. Turut juga dibagikan kondisi almarhum sewaktu ditemukan meninggal dunia.
Kepastian meninggalnya Nurcholys tersebut disampaikan Ketua KONI Kayong Utara, Daud Yordan. Kepada Suara Pemred, Minggu (31/7), Daud memastikan bahwa rekannya dipengurusan KONI tersebut benar telah meninggal dunia.
“Iya, itu Bendahara KONI (Kayong Utara) yang meninggal dunia, setelah dilakukan identifikasi memang benar itu saudara Nurcholys. Ini menjadi musibah untuk kita,” kata Daud.
Sempat terjadi perbincangan di masyarakat terkait apa yang menjadi penyebab meninggalnya Nurcholys yang lahir di Pati pada 20 April tahun 1987 tersebut, terkait hal ini, Daud mengatakan kuat dugaan almarhum meninggal akibat dibunuh.
“(Dugaan) sementara motifnya memang dibunuh, ini bisa dilihat dari gambar yang beredar. Almarhum dalam kondisi diikat dan lehernya dijerat, kemudian dibuang ke jurang di daerah Bogor,” jelas Daud.
Meski begitu, Daud menyebutkan untuk sementara memang kepolisian setempat hingga saat ini belum mengeluarkan penjelasan resmi mengenai motif terbunuhnya Nurcholys, begitu juga pihak rumah sakit di wilayah Kramat Jati yang melakukan autopsi mayat Nurholis. “Memang belum ada keterangan resmi dari Polresta Bogor dan pihak rumah sakit,” ujarnya.
Selain itu menurut Daud, berdasarkan informasi yang ia dapat, pada saat pertama kali ditemukan juga tidak ditemukan identitas di tubuh almarhum. Hal ini juga yang menjadi semakin kuatnya adanya dugaan pembunuhan.
“Di tubuh korban itu tidak ditemukan identitas apapun. Kemungkinan sudah dibuang oleh pelaku,” tuturnya.
Daud juga menduga dugaan pembunuhan yang menimpa Nurcholys ada kaitannya dengan warisan keluarga almarhum. Pasalnya kata dia, beberapa waktu sebelum kejadian, almarhum sempat pamit kepada dirinya untuk Bogor.
“Saat itu saya sedang ada di Jakarta, kemudian saya izinkan dia berangkat ke Bogor. Waktu itu almarhum bilang ke Bogor untuk mengurus warisan. Almarhum ini sebenarnya yang saya tahu orang Pati, Jawa Tengah,” sebut Daud.
Daud mengaku terus memantau perkembangan kasus Nurcholys. Sementara ini jenazah masih berada di Bogor. Setelah semua pemeriksaan selesai dilakukan oleh pihak kepolisian setempat, rencananya jenazah akan kembali diterbangkan ke Kayong Utara untuk disemayamkan.
“Jenazah masih dilakukan pemeriksaan oleh pihak terkait, setelah itu rencananya akan dibawa ke Kayong Utara untuk dimakamkan,” sebut Daud.
KONI Berduka
Sementara terpisah, Ketua KONI Kalbar, Fachrudin Siregar juga membenarkan jenazah yang ditemukan di Bogor merupakan Bendahara KONI Kayong Utara.
“Benar, itu merupakan saudara Bendahara KONI Kayong Utara,” katanya dihubungi Minggu (31/7) malam.
Fachrudin juga mengatakan jika benar meninggalnya Nurcholys karena dibunuh, ia berharap pelakunya segera ditemukan.
“Jika memang benar ini kasus pembunuhan, saya berharap pelakunya bisa cepat dapat ditangkap dan kasusnya segera terungkap,” tuturnya.
Senada dengan Daud Yordan, Fachrudin juga sebelumnya sempat mendapatkan informasi bahwa sebelum kejadian, almarhum memang meminta izin berangkat ke Bogor untuk mengurus warisan keluarga.
“Saya juga mendapat kabar almarhum sebelum kejadian pamit ke Bogor untuk mengurus warisan, setelah itu saya mendapat kabar ini. Tentunya kami keluarga besar KONI sangat berduka,” ujar Fachrudin.
Mengutip Detik.com. identitas mayat pria yang ditemukan dengan kondisi tertutup karung dan tangan terikat di Sukamakmur, Kabupaten Bogor, terungkap. Belakangan diketahui, pria tersebut diduga merupakan korban pembunuhan.
“Iya diduga korban kekerasan. Dilihat dari kondisinya ada jeratan di leher, kemudian tangan terikat di belakang. Iya dugaannya menghilangkan nyawa (dibunuh),” kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Siswo DC Tarigan saat dihubungi, Minggu (31/7).
Siswo menyebut pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban. Hingga saat ini, polisi masih menunggu hasil autopsi mayat pria malang tersebut.
“Nah itu, hari ini kita laksanakan autopsi untuk bisa lebih memastikan penyebab matinya apa. Keluarga lagi perjalanan terbang dari Kalimantan Barat ke Kramat Jati. Nanti kita juga laksanakan autopsi,” kata Siswo.
Idenitas Mayat Terungkap
Sebelumnya, polisi berhasil mengidentifikasi mayat pria yang ditemukan tertutup karung dan tangan terikat di Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Korban merupakan pria asal Kalimantan Barat berinisial AH (36).
“Dari hasil olah TKP kita sudah temukan identitas, korban inisial AH (36) asal Kalimantan Barat,” kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Siswo Tarigan, Minggu (31/7).
Mayat pria itu ditemukan di bawah jembatan Desa Sukawangi, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Bogor, pada Sabtu (30/7) pagi. Saat ditemukan, kepala korban ditutup karung dengan kondisi tangan terikat dan wajah ditutup dengan buff yang dipakainya.
“Jadi ada orang lewat, bukan warga situ, lagi selfie. Mereka takut, lari ke rumah makan dekat dengan jembatan dan mengabarkan ada mayat. Nah, terus dilaporinlah ada temuan mayat. Dari Pak RW ini langsung lapor ke Polsek,” kata Kasi Humas Polres Bogor AKP, Ita Puspita saat dihubungi, Sabtu (30/7).
Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi tangan terikat ke belakang. Polisi kemudian mengevakuasi mayat tersebut dan dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim). “Iya, terikat (tangannya), mayat dibawa ke RS Polri Kramat Jati,” tuturnya.
Warga Kalbar yang berada di Kayong Utara, Eko Yuda mengatakan kasus dugaan pembunuhan yang menimpa warga Kayong Utara, Ahmad Nurcholys sempat membuat geger warga Bogor.
“Saya sempat mendengar kabar ini dari media lokal. Warga Bogor heboh dengan adanya kasus ini,” kata dia.
Diapun kemudian mencari tahu ke rekannya siapa warga Kalbar yang dikabarkan dibunuh tersebut. Namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil.
“Saya akhirnya baru tahu siapa yang meninggal setelah diberi tahu rekan yang bekerja di media massa bahwa yang meninggal itu warga Kayong Utara,” sebutnya. (rac)