Cornelis: Akibat Konflik Kita Miskin, Bodoh, Ketinggalan dan Saling Curiga
PONTIANAK, Gubernur Kalimantan Barat, Drs. Cornelis, MH, mengatakan, pembangunan dan kemajuan suatu daerah tak hanya terletak pada kepala daerah semata. Bila kepala daerah tidak didukung Polri, TNI, Kejaksaan, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan rakyat tidak akan bisa melakukan apa-apa.
Dikatakan Cornelis, dalam pembangunan juga diperlukan situasi yang aman dan kondusif agar tidak mengganggu stabilitas ekonomi. Misalkan saja Kota Pontianak yang tidak memiliki sumber daya alam.
Bila orang tak datang ke Kota Pontianak tidak bisa maju dan membangun kota.“Akibat konflik kita miskin, bodoh, ketinggalan dan saling curiga. Makannya susah mengejar ketertinggalan kita.
“Kalau tidak ada keamanan dan ketentraman mana bisa jadi. Sekarang kondisi sudah baik jangan dikacaukan,” pinta Gubernur, pada acara Silaturahmi Forkominda Kalbar dan FKUB, Rabu (23/11/2016).
Gubernur memohon dengan hormat agar masyarakat Kalbar menjaga keamanan dan ketenteraman serta mengedepankan musyawarah dan gotong-royong sesuai sila Pancasila yang keempat.
Orang nomor satu ini juga meminta untuk suasana Pilkada dilakukan secara demokratis sesuai aturan tentang pemilihan kepala daerah. Dimana semuanya telah diatur mulai aturan kampanye dan lainnya.
“Kita sepakat menjaga kedamaian NKRI. Mohon dengan hormat, dan saya siap menyatakan keadaan darurat kalau situasi tak terkendali. Kita juga sudah mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk membubarkan kelompok maupun Ormas yang sering melakukan tindakan anarkis dan provokator,” tegas Cornelis.
Dalam kegiatan Silaturahmi Forkominda dan FKUB tersebut dihadiri Gubernur Cornelis, Kapolda Kalbar Irjen Pol Musayafak, Pangdam XII/Tanjung Pura Mayjen TNI Andika Perkasa, Ketua DPRD Kalbar Kebing L, Ketua FKUB Kalbar Wajidi Sayadi. (Masrun/Rachmat Effendi)