Disiplin Berkendara Warga Jadi Sorotan
Rendahnya disiplin warga Samarinda saat berkendara di jalan raya menjadi perhatian serius Kasubid Pemaduan Moda Transportasi Perkotaan Kementerian Perhubungan RI, Djamal Subastian saat melakukan penilaian lalu lintas di Samarinda.
Pasalnya, Samarinda yang telah meraih plakat Wahana Tata Nugraha (WTN) 2012 dan piala WTN 2013 kembali dinilai untuk dianugerahkan WTN 2014.
Namun, kurang disiplinnya warga, ditambah maraknya parkir liar serta minimnya rambu lalu lintas dan fasilitas bagi pejalan kaki yang perlu perbaikan menjadi catatan penting dalam penilaian tersebut.
“Disiplin warga Samarinda saat berkendara sangat rendah. Selain itu, parkir liar masih banyak dan rambu lalu lintas yang dipasang juga perlu diperbaiki. Bahkan, pejalan kaki dibuat kurang nyaman saat melintas di trotoar, karena banyak yang rusak dan berlubang,” kata Djamal kepada wartawan usai menggelar pertemuan dengan Dishub Samarinda di Balaikota, Jumat (23/5) lalu.
Karena itu, Djamal meminta Pemkot komitmen terhadap penyediaan sarana dan prasarana lalu lintas yang ada di Ibukota Kaltim. Selain itu, angkutan kota dan taksi diharapkan lebih disiplin dalam berkendara, termasuk pemilik kendaraan roda dua dan roda empat pribadi agar lebih santun di jalan.
“Semua harus diperbaiki, hal ini jadi komitmen Pemkot untuk membenahi berbagai fasilitas penunjang yang kurang. Penilaian WTN harus memberi perubahan signifikan terhadap sarana prasarana publik di Samarinda, khususnya terkait lalu lintas dan transportasi,” tegas Djamal.
Meski diakui, kendala dihadapi Pemkot masih berkutat pada persoalan terbatasnya anggaran, namun hal itu diharapkan tak menjadi kendala. Pasalnya, proses perencanaan penataan dan perbaikan sarana dan prasarana lalu lintas dan transportasi kota harus jadi program prioritas. Sebab, fasilitas itu bertujuan untuk meningkatkan disiplin warga saat berkendara di jalan raya.
“Untuk melakukan perbaikan sarana dan meningkatkan disiplin warga saat berkendara, perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu. Jika belum bisa terwujud tahun ini karena kendala biaya. Tentunya bisa direalisasikan tahun depan, karena sudah ada perencanaan dan berupaya agar mendapat alokasi,” jelasnya.
Namun, terlepas dari hal itu, Djamal menilai pelayanan transportasi penduduk dengan populasi mendekati sejuta jiwa di Samarinda cukup baik. Karena, jumlah penduduk Kota Tepian masuk kategori kota dengan penduduk cukup banyak dengan pelayanan cukup baik.[] RedHP/KK