Dispar Kukar Kembangkan Wisata Berbasis Lingkungan di Desa Pela

KUTAI KARTANEGARA — Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus menunjukkan keseriusannya dalam mendorong pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan. Salah satu langkah nyata dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kukar (Dispar Kukar) dengan menggandeng Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bekayuh Beumbai Bebudaya (B3) di Desa Pela, Kecamatan Kota Bangun.

Kepala Dispar Kukar, Arianto, menyampaikan bahwa Desa Pela memiliki kekayaan alam yang sangat potensial untuk dijadikan sebagai destinasi wisata unggulan, terutama karena keberadaan satwa langka, Pesut Mahakam, yang merupakan mamalia air tawar endemik Kalimantan dan menjadi simbol konservasi di sepanjang Sungai Mahakam.

“Kami tidak ingin hanya membangun pariwisata sebagai sektor ekonomi semata, tapi juga menjadikannya sebagai sarana edukasi dan pelestarian lingkungan. Kehadiran Pesut Mahakam di Desa Pela adalah kekayaan alam yang harus dilindungi dan sekaligus bisa dimanfaatkan secara bijak sebagai daya tarik wisata,” ujar Arianto, Senin (14/04/2025).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah program pendampingan yang ditujukan bagi Pokdarwis B3. Program tersebut mencakup pelatihan pengelolaan destinasi, peningkatan layanan wisata, promosi digital, serta perbaikan infrastruktur dasar yang menunjang aktivitas pariwisata lokal.

Arianto menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat setempat dalam mengembangkan sektor ini. Menurutnya, masyarakat desa harus menjadi pelaku utama agar manfaat pariwisata dapat dirasakan langsung oleh mereka.

“Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan manfaat langsung dari kegiatan wisata ini, baik dari sisi ekonomi maupun peningkatan kesadaran lingkungan. Melalui kolaborasi dengan Pokdarwis, kita ingin menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan,” tegasnya.

Untuk mendukung hal tersebut, Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara telah menyiapkan sejumlah program lanjutan yang berfokus pada edukasi lingkungan, pelatihan kepemanduan wisata, serta peningkatan kapasitas digital masyarakat desa. Arianto menyebut bahwa pelibatan pemuda desa juga menjadi prioritas, mengingat generasi muda memiliki peran penting dalam menghidupkan potensi lokal dengan pendekatan yang lebih kreatif dan inovatif.

Ia meyakini, jika dikelola dengan baik, Desa Pela tidak hanya berpotensi menjadi destinasi wisata berbasis komunitas yang sukses, tetapi juga dapat berkontribusi terhadap ketahanan ekonomi desa melalui sektor pariwisata ramah lingkungan yang berkelanjutan.

Ia juga menambahkan, pendekatan berbasis komunitas dan pelestarian menjadi model ideal yang ingin diterapkan secara luas di wilayah Kukar. Hal ini dinilai mampu menjawab tantangan pembangunan tanpa mengorbankan keanekaragaman hayati dan nilai-nilai lokal.

Selain itu, Arianto berharap Desa Pela bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengembangkan pariwisata yang bertanggung jawab, tidak hanya menarik dari sisi visual, tetapi juga memperkuat kesadaran terhadap pentingnya menjaga lingkungan.

“Kami ingin menjadikan Desa Pela sebagai destinasi percontohan, tempat di mana pariwisata dan pelestarian berjalan beriringan. Ini adalah langkah awal menuju pariwisata yang tidak hanya menarik, tapi juga bertanggung jawab,” tutupnya. []

Anggi Triomi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *