Dispora Fokus Perbaikan Stadion Palaran demi Atlet Kaltim

SAMARINDA – Setelah lebih dari satu dekade tidak digunakan secara optimal, Stadion Utama Palaran, salah satu ikon warisan olahraga Kalimantan Timur, mulai menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), kini tengah berupaya mengembalikan fungsi stadion tersebut sebagai pusat kegiatan olahraga regional. Langkah ini menjadi bagian dari persiapan menyambut penyelenggaraan Piala Gubernur Kalimantan Timur yang akan datang.
Kepala Seksi Pengelolaan Stadion Utama Dispora Kaltim, Yudi Haryanto, menyebut bahwa sejumlah pekerjaan teknis telah dilakukan, terutama di sektor utama lapangan. Salah satu fokus awal adalah pemeliharaan rumput, yang menurutnya telah diselesaikan sejak penghujung tahun lalu.
“Untuk saat ini yang bisa kami sampaikan, di Stadion Utama Palaran, khususnya lapangan sepak bolanya, sudah dilakukan pemeliharaan rumput. Itu sudah selesai dilaksanakan pada akhir tahun 2024,” ujar Yudi saat ditemui pada Rabu, (02/07/2025).
Namun, di balik optimisme itu, pemanfaatan penuh stadion masih menghadapi sejumlah hambatan teknis yang cukup kompleks. Salah satu yang paling krusial adalah kondisi lintasan atletik yang mengalami penurunan struktur. Hal ini berimbas langsung pada kestabilan dan integritas seluruh area stadion, karena posisi lapangan sepak bola berada tepat di atas lintasan tersebut.
“Kondisi lapangan berada di atas lintasan lari, sementara lintasannya sendiri mengalami penurunan. Stadion ini satu kesatuan—antara lapangan dan lintasan larinya. Jadi kalau mau digunakan, perbaikannya harus menyeluruh,” jelasnya.
Tantangan lain yang tak kalah penting adalah jaringan listrik yang sudah lama tidak difungsikan secara optimal sejak perhelatan akbar Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII pada 2008. Akibatnya, sebagian besar sistem kelistrikan kini memerlukan pembaruan teknis secara menyeluruh.
“Stadion Palaran ini kan dibangun sejak 2003 dan terakhir digunakan besar-besaran saat PON 2008. Sejak itu jaringan listriknya memang tidak lagi terawat. Maka sekarang perlu perbaikan secara teknis,” ungkapnya.
Meski begitu, Yudi menegaskan bahwa fasilitas seperti pencahayaan dan kondisi rumput saat ini masih layak digunakan. Dengan kata lain, aspek-aspek dasar sudah tersedia dan hanya membutuhkan pemulihan sistem pendukung.
“Lampu sudah ada, rumput juga sudah. Sekarang tinggal persoalan jaringan listrik yang memang perlu dibenahi,” ujarnya.
Sebagai bagian dari solusi, Dispora Kaltim menggandeng Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk merancang langkah teknis perbaikan menyeluruh. Kolaborasi ini menjadi upaya konkret untuk menghidupkan kembali stadion sebagai pusat olahraga terintegrasi di wilayah timur Indonesia.
“Kami sudah coba berkoordinasi dengan pihak PU untuk mencari solusi bersama terkait pemeliharaan stadion, terutama dari segi teknis,” tutur Yudi.
Jika proses revitalisasi berjalan sesuai rencana, Stadion Utama Palaran tidak hanya akan kembali menjadi venue pertandingan sepak bola, tetapi juga diharapkan mampu mengakomodasi cabang-cabang olahraga lainnya. Dengan begitu, fasilitas ini dapat kembali memainkan perannya dalam pembinaan atlet dan pengembangan olahraga prestasi di Kalimantan Timur.[]
Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum