Dispora Kukar Jalin Sinergi Bersama LPP Tenggarong

KUTAI KARTANEGARA– Dalam rangka mendukung pembinaan olahraga, pengembangan kewirausahaan, dan juga kegiatan kepemudaan seperti pramuka di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), menjalin sinergi dan kolaborasi bersama dengan Lapas Perempuan Kelas II A Tenggarong. Bertempat di Kantor Dispora Kukar, Rabu, (14/05/2025).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas (Kadis) Dispora Kukar Aji Ali Husni, bersama dengan jajarannya. Dan juga, Kalapas LPP Tenggarong Riva Dilyanti, beserta jajarannya.
Kadispora Kukar Aji Ali Husni, mengapresiasi sinergi dan kolaborasi yang dilakukan oleh LPP Tenggarong. Menurutnya, sinergi ini dapat menciptakan ruang pembinaan yang tidak hanya bersifat fisik, namun juga dapat menempah keterampilan dan juga mental dari warga binaan.
“Saya sangat mendukung penuh sinergi dan kolaborasi ini, Dispora Kukar siap untuk menyediakan pelatihan, program ke wirausahaan yang berbasis keterampilan, serta kegiatan pramuka yang sesuai dengan kondisi Lapas,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa, pembinaan seperti ini akan dapat membentuk karakter, keterampilan, serta semangat juang yang sangat dibutuhkan dalam proses reintegrasi sosial.
Ditempat yang sama, Kalapas LPP Tenggarong, Riva Dilyanti, menjelaskan bahwa kerjasama antara berbagai instansi merupakan langkah strategis yang sangat penting untuk menjalin sinergi lintas sektoral. Sinergi ini diharapkan dapat menghasilkan pembinaan yang lebih menyeluruh, manusiawi, serta berkelanjutan bagi warga binaan. Riva menekankan bahwa pembinaan tidak hanya difokuskan pada aspek jasmani saja, tetapi juga mencakup pengembangan kemandirian ekonomi dan peningkatan keterampilan yang relevan.
“Kami percaya, pembinaan yang menyentuh berbagai aspek mulai dari jasmani hingga kemandirian ekonomi, menjadi hal yang sangat penting. Guna mempersiapkan warga binaan kembali ke masyarakat, dalam keadaan lebih siap dan percaya diri,” ujarnya.
Menurut Riva, upaya ini bertujuan agar warga binaan tidak hanya menjalani masa hukuman, tetapi juga mendapatkan bekal yang memadai untuk menghadapi tantangan di luar lapas. Melalui program-program pelatihan keterampilan dan pendampingan yang terstruktur, mereka diharapkan dapat memiliki peluang lebih baik untuk mandiri secara ekonomi setelah bebas.
Lebih lanjut, Riva menambahkan bahwa pendekatan pembinaan yang humanis dan berkelanjutan ini akan membantu mengurangi risiko residivisme serta meningkatkan kualitas hidup warga binaan secara menyeluruh. Dengan demikian, sinergi lintas sektoral ini menjadi kunci penting dalam menciptakan pembinaan yang efektif dan berorientasi pada masa depan warga binaan.[]
Rudi Harahap.