DPRD Kaltim Awasi Ketat Jalannya PPDB 2025

ADVERTORIAL – Persoalan klasik dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kalimantan Timur (Kaltim) terus menjadi sorotan. Menyikapi dinamika tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agus Aras, menegaskan bahwa pelaksanaan PPDB tahun ajaran 2025/2026 harus lebih tertata dan adil dibanding tahun sebelumnya.
Menurut Agus, proses penerimaan siswa baru tak boleh lagi menyisakan persoalan yang berulang setiap tahun, terutama di wilayah yang memiliki keterbatasan daya tampung. Hal itu disampaikannya usai mengikuti rapat koordinasi internal di Kompleks Kantor DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda, Selasa (10/06/2025).
“Kami ingin sistem penerimaan siswa baru tahun ini, khususnya untuk SMA dan SMK, lebih baik dan tidak ada lagi persoalan seperti sebelumnya. Kami diskusikan tadi, mudah-mudahan tahun ini daerah-daerah yang selama ini menjadi titik masalah karena keterbatasan daya tampung sekolah, tidak lagi mengalami hal yang sama,” ujar Agus.
Ia menyampaikan bahwa DPRD Kaltim bersama Pemerintah Provinsi Kaltim telah menyusun langkah konkret untuk mengatasi persoalan tersebut, salah satunya dengan membangun unit sekolah baru di wilayah yang masih kekurangan fasilitas pendidikan. Beberapa daerah yang menjadi prioritas pembangunan antara lain Kutai Timur, Berau, dan Balikpapan. “Kita ingin memastikan bahwa tidak ada lagi anak-anak yang tertinggal dalam pendidikan hanya karena sekolah terlalu jauh atau tidak tersedia di lingkungan mereka,” tegas Agus.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tahun ini penerapan sistem PPDB akan tetap mengacu pada petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat. Namun, formula pelaksanaannya terus disempurnakan agar lebih adil dan transparan. Salah satu wujud dari perbaikan layanan adalah penetapan sejumlah sekolah unggulan, seperti SMA Negeri 1 Tenggarong, SMK Negeri 2 Sangatta Utara, dan SMA Negeri 10 Samarinda.
Agus berharap keberadaan sekolah unggulan tersebut mampu menjadi pemantik semangat baik bagi siswa maupun tenaga pendidik untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Kaltim. Ia menilai pendekatan seperti ini perlu terus dikembangkan untuk menghadirkan layanan pendidikan yang lebih manusiawi dan inklusif.
“Layanan pendidikan di Kaltim bisa lebih baik, lebih merata, dan lebih manusiawi dan ini langkah bagus. Mudah-mudahan anak-anak kita yang menempuh pendidikan di sekolah unggulan ini bisa semakin berprestasi dan menjadi kebanggaan daerah,” ungkapnya.
Di sisi lain, sistem penerimaan tahun ini akan mengadopsi beberapa jalur seleksi untuk mengakomodasi berbagai latar belakang siswa, yakni jalur domisili, afirmasi, prestasi, dan mutasi. Agus optimistis bahwa dengan mekanisme baru ini, peluang anak-anak Kaltim untuk mengenyam pendidikan di sekolah negeri akan lebih terbuka lebar.
“Mudah-mudahan dengan teknis yang baru, semakin baik pula peluang anak-anak kita untuk menempuh pendidikan di SMA dan SMK negeri yang ada di Kaltim,” tutup Agus. Dengan dukungan legislatif dan eksekutif, DPRD Kaltim berharap sistem pendidikan di daerah ini tidak hanya membaik dari sisi fisik, tetapi juga dalam aspek kebijakan yang menyentuh langsung kepentingan masyarakat. []
Penulis: Selamet | Penyunting: Aulia Setyaningrum