DPRD Kaltim Dorong Teladan Pahlawan untuk Indonesia Maju

ADVERTORIAL – Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi momen bagi masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) untuk meneladani semangat perjuangan para pahlawan. Hasanuddin Mas’ud mengajak seluruh lapisan masyarakat memaknai kemerdekaan bukan sekadar seremoni, melainkan sebagai momentum untuk meneguhkan persatuan dan kerja sama dalam kehidupan sehari-hari. Pernyataan itu disampaikan usai memimpin Rapat Paripurna Ke-31 DPRD Kaltim di Gedung Utama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Jalan Teuku Umar, Samarinda, Jumat sore (15/08/2025).
Hasanuddin menekankan bahwa kemerdekaan yang dinikmati bangsa Indonesia saat ini lahir dari pengorbanan besar para pahlawan. Darah, keringat, dan air mata mereka menjadi fondasi perjuangan yang kini harus diteruskan generasi muda melalui upaya menjaga persatuan, kesatuan, dan nasionalisme.
“Semangat itu tidak boleh hilang, apalagi hanya karena perbedaan pandangan atau kepentingan. Kemerdekaan ini harus kita isi bersama-sama dengan kerja keras dan kebersamaan,” ujarnya di hadapan awak media.
Politisi Partai Golkar itu menyinggung tema peringatan HUT RI tahun ini, yaitu Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju. Menurut Hasanuddin, tema tersebut bukan sekadar slogan, melainkan pedoman bagi arah pembangunan bangsa ke depan.
Makna “Bersatu” mencakup pentingnya menjaga kerukunan dan semangat gotong royong yang menjadi fondasi kedaulatan bangsa sejak masa perjuangan. Sementara “Berdaulat” berarti menjaga kemandirian negara dalam mengelola pemerintahan dan sumber daya alam agar memberikan manfaat bagi rakyat.
Sedangkan “Rakyat Sejahtera” dimaknai sebagai upaya menurunkan angka kemiskinan, memperluas akses pendidikan dan kesehatan, serta menyediakan lapangan kerja berkelanjutan. “Sejahtera bukan hanya berarti cukup secara ekonomi, tetapi juga tercukupinya hak-hak dasar masyarakat secara adil dan merata,” jelasnya.
Visi “Indonesia Maju” digambarkan Hasanuddin sebagai target bangsa untuk unggul di kancah global melalui peningkatan daya saing sumber daya manusia, penguasaan teknologi, dan pemerataan pembangunan infrastruktur. “Kita harus punya keberanian bersaing dengan bangsa lain. Inilah tujuan akhir dari perjuangan panjang para pahlawan, agar Indonesia tidak tertinggal tetapi justru menjadi pemimpin,” tegasnya.
Hasanuddin kembali mengingatkan bahwa langkah menuju Indonesia maju tidak bisa dilepaskan dari teladan para pahlawan, yang berjuang tanpa pamrih dan rela berkorban demi kemerdekaan. Generasi sekarang wajib mencontoh pengabdian, kesetiaan, dan keberanian tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
“Mereka berjuang tanpa pamrih, bahkan rela mengorbankan nyawa. Itu menjadi teladan besar bagi kita semua dalam mengisi kemerdekaan ini,” ujarnya. Hasanuddin menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas pada 2045.
Di Kalimantan Timur, momentum HUT RI menjadi relevan karena peran strategis daerah sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN). Hasanuddin optimistis, Kaltim mampu menunjukkan kontribusi besar dalam pembangunan nasional bila masyarakat dan pemerintah saling bekerja sama, meneladani semangat gotong royong para pendiri bangsa.
“Dengan potensi yang ada, Kaltim harus mampu menunjukkan peran besarnya. Tapi tentu semua itu hanya bisa dicapai bila masyarakat dan pemerintah bekerja sama, saling bahu membahu, seperti semangat gotong royong yang diwariskan oleh para pendiri bangsa,” tuturnya.
Hasanuddin menutup dengan harapan agar semangat persatuan dan kesatuan tetap terjaga di tengah dinamika sosial, politik, dan ekonomi, karena kemerdekaan akan kehilangan makna jika bangsa terpecah belah. “Indonesia lahir dari kebersamaan, dan hanya dengan kebersamaan pula kita bisa menjaga kemerdekaan ini untuk selamanya,” katanya.[]
Penulis: Selamet | Penyunting: Aulia Setyaningrum