Driver Ojol di Bantul Diserang Pacar Customer karena Salah Paham

BANTUL – Seorang pengemudi ojek online (ojol) di Kabupaten Bantul, Budi Febriyanto (35), menjadi korban penganiayaan oleh seorang pria berinisial IGS (26) di wilayah Serut, Palbapang, pada Rabu (15/10/2025) dini hari. Insiden ini bermula dari kesalahpahaman antara pelaku dengan pacarnya, yang merupakan pengguna layanan ojol.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 00.17 WIB itu bermula saat Budi menerima pesanan jemput dari seorang pelanggan di kawasan yang sama, Serut, Palbapang. Namun, ketika tiba di lokasi penjemputan, Budi justru mendapat perlakuan tak terduga.
“Sampai di titik jemput, korban malah dimaki-maki pelaku sambil diminta membatalkan orderan lalu disuruh pulang,” ujar Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto, dikutip Kamis (16/10/2025).
Rupanya, pelanggan yang memesan layanan ojol tersebut adalah pacar dari pelaku IGS. Diduga karena cemburu, pelaku tidak terima jika kekasihnya dijemput oleh pengemudi ojol laki-laki. Dari situ, situasi yang semula hanya salah paham berubah menjadi tindakan kekerasan.
Pelaku kemudian mengejar korban dengan sepeda motor setelah Budi mencoba meninggalkan lokasi. Tak lama berselang, IGS menghadang laju kendaraan korban dan mengeluarkan senjata tajam jenis celurit dari kendaraannya.
“Setelah menghadang korban, pelaku menyabetkan celurit ke arah korban dan mengenai helm,” kata Iptu Rita.
Beruntung, serangan tersebut tidak menimbulkan luka serius karena sabetan celurit hanya mengenai helm korban. Namun akibat benturan keras, celurit yang digunakan pelaku terlepas dari gagangnya. Dalam kondisi terdesak, korban pun berusaha mempertahankan diri dengan tangan kosong hingga keduanya terlibat adu fisik singkat.
Meski sempat menjadi korban penganiayaan, Budi menunjukkan keberanian dan ketenangan dalam menghadapi situasi berbahaya tersebut. Setelah kejadian, ia segera melapor ke pihak berwajib. Kasus ini kini tengah ditangani oleh Polres Bantul, sementara pelaku telah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Insiden ini menyoroti kembali kerentanan pengemudi ojol terhadap kekerasan di lapangan, yang seringkali disebabkan oleh faktor eksternal seperti kesalahpahaman pelanggan atau pihak ketiga. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak bertindak emosional, terlebih ketika menyangkut hubungan pribadi yang bisa berdampak pada keselamatan orang lain. []
Siti Sholehah.