Dua Pemuda Asal Bondowoso Tewas dalam Kecelakaan Motor dan Bus di Jalur Pantura Probolinggo

PROBOLINGGO – Kecelakaan lalu lintas maut kembali terjadi di jalur Pantura, tepatnya di depan Pasar Bayeman, Desa Bayeman, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (8/4/2025) pagi.
Dalam insiden sekitar pukul 06.15 WIB itu, dua pemuda asal Kabupaten Bondowoso tewas setelah sepeda motor trail yang mereka kendarai bertabrakan dengan sebuah bus antarkota.
Kanit Kecelakaan Satlantas Polres Probolinggo Kota, Ipda Farouk Rahmad Hidayat, menjelaskan bahwa kecelakaan melibatkan sepeda motor Honda CRF bernomor polisi P 4513 BV yang dikendarai oleh Aril Bahtiar (20), warga Desa Bendoarum, Kecamatan Wonosari, dan dibonceng oleh Rio Satriyarso (21), warga Desa Cindogo, Kecamatan Tapen.
“Kedua korban melaju dari arah barat ke timur. Saat melintas di depan Pasar Bayeman, pengendara motor berpindah jalur ke sisi kanan jalan, tepat saat dari arah berlawanan melaju bus Jawa Indah dengan nomor polisi P 7051 UG,” ungkap Ipda Farouk.
Bus yang dikemudikan oleh Bagus Aprilianto (31), warga Jember, tidak sempat menghindar, sehingga tabrakan pun tidak dapat dihindari. Akibat benturan keras tersebut, Rio Satriyarso dilaporkan meninggal dunia di tempat kejadian karena luka berat yang dideritanya.
Sementara Aril Bahtiar sempat dievakuasi ke RSUD Tongas, namun meninggal dunia sesaat setelah tiba di rumah sakit.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan saksi, polisi menduga penyebab kecelakaan adalah kelalaian pengendara motor yang berpindah jalur secara tiba-tiba.
Dugaan lain, pengendara kemungkinan dalam kondisi kelelahan atau mengantuk setelah menempuh perjalanan jauh.
Jenazah kedua korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halaman masing-masing. Sementara itu, sopir bus telah dimintai keterangan lebih lanjut oleh kepolisian.
“Kami masih terus mendalami kasus ini untuk mengetahui secara pasti kronologi dan penyebab kecelakaan. Kami imbau para pengguna jalan untuk tetap berhati-hati, terutama di jalur rawan seperti Pantura Probolinggo,” kata Farouk.
Jalur Pantura Probolinggo diketahui memang kerap menjadi lokasi kecelakaan fatal akibat kepadatan kendaraan serta kurangnya disiplin berlalu lintas.
Aparat kepolisian berjanji akan meningkatkan patroli dan pengawasan di titik-titik rawan kecelakaan. []
Nur Quratul Nabila A