Entrepreneur Camp, Sukseskan Usaha di Usia Muda

Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni (tengah) saat berpose di Klinik WPM, Kompleks Stadion Aji Imbut, Tenggarong Seberang. Klinik WPM merupakan program kebanggaan daerah yang inovatif dan satu-satunya di Indonesia.

Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni (tengah) saat berpose di Klinik WPM, Kompleks Stadion Aji Imbut, Tenggarong Seberang. Klinik WPM merupakan program kebanggaan daerah yang inovatif dan yang pertama di Indonesia.

 

ADVETORIAL DISPORA KUKAR – Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menggelar Entrepreneur Camp (E-Camp) atau kemah pengusaha di Hotel Elty Lesong Batu, Tenggarong, selama lima hari pada 17-21 Oktober 2022 mendatang.

Dalam rangka kegiatan itu, panitia dari Dispora Kukar mengundang para pengusaha muda terbaik di Kukar untuk mendaftarkan diri E-Champ yang akan dibina oleh tenaga ahli Klinik Wirausaha Pemuda Mandiri (WPM) Dispora Kukar.

“Untuk pemuda yang sudah punya usaha, ingin menambah ilmu dan wawasan tentang dunia usaha yuk ikuti Enterpreneur Camp,” ujar Jummy, panitia E-Champ mendampingi Kepala Dispora Kukar Aji Ali Husni, Senin (10/10/2022).

Dijelaskan Jummy, E-Camp adalah program camp, coaching dan mentoring dari Klinik WPM Dispora Kukar yang dilaksanakan selama 5 hari di Tenggarong dan Balikpapan. “Di sini pengusaha muda akan mendapatkan ilmu, ketrampilan dan tips dalam berwirausaha dan mengembangkan usaha,” ujar Jummy.

Materinya ada mindset dan mental pengusaha sukses, skill melihat peluang usaha, kemampuan dasar terkait perhitungan harga pokok penjualan, menentukan harga, digital marketing, dan product photography.

Ia mengimbau agar para pengusaha muda dapat segera mendaftarkan diri, mengingat kuotanya terbatas. Kegiatan E-Camp juga tidak dipungut biaya sedikit pun.

Syaratnya, pengusaha muda masih usia 18-30 tahun, mengirimkan profil usaha dengan melampirkan legalitas usaha, surat keterangan usaha atau izin usaha dari Online Single Submission, mengirim laporan keuangan enam bulan terakhir, serta mengirim video motivasi atau alasan mengapa layak dipilih menjadi peserta E-Camp. Video direkam di tempat usaha masing-masing dan maksimal berdurasi lima menit.

Peserta yang ingin mendaftar dapat mengunjungi link s.id/klinikwpmecam  atau menghubungi Ibu Jumy di nomor kontak 089690505922.

Secara terpisah Kepala Dispora Kukar Aji Ali Husni, mengemukakan bahwa E-Camp adalah kegiatan rutinitas yang mulai diselenggarakan sejak tahun 2019 dan telah membina banyak wirausahawan muda dari berbagai kecamatan di Kukar.

“Kegiatan klinik WPM berdiri 2019, selalu kita lakukan pembekalan, pelatihan, pendampingan pemberian sarana, kemudian memfasilitasi pengembangan usahanya sampai dengan memfasilitasi promosi usahanya sampai dengan kami memfasilitasi untuk apa keluasan modal usahanya,” papar Aji Ali Husni saat diwawancara media ini di ruang kerjanya, Selasa (11/10/2022).

Tahun ini, lanjut Kepala Dispora Kukar ini, pihak Dispora berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan terhadap Pemuda, karena memang dibentuknya klinik ditujukan untuk membantu pemuda untuk mengembangkan kewirausahaan.

“Karena tugas Klinik salah satunya melakukan pendampingan pelatihan memberikan pelatihan. Tahun ini masih ada kegiatan pelatihan itu, kita lakukan untuk pemuda pemuda di Kukar. Bahkan sekarang ada istilah camp, mulai mendirikan usaha sampai yang punya usaha,” papar Aji Ali Husni.

Menurut dia, hal-hal mendasar yang akan dilatih di E-Camp akan sangat berguna bagi wirausahawan muda untuk mengembangkan usahanya, di antaranya adalah mengenai digital marketing dan mengenai brand.

“Kita ini jarang membuat brand sendiri. Padahal yang yang mahal itu adalah brand, yang kemudian yang kita lakukan juga bagaimana bentuk kemasan, bagaimana bentuk kemasan yang baik. Kita latih bagaimana mengemas dengan baik, membuat keren buat kemasan, sehingga menaikkan nilai usaha,” papar Kepala Dispora Kukar.

Ia mencontohkan mengenai produk bakpia, merupakan penganan yang biasa saja, tetapi karena dikemas dengan baik, produk bakpia yang dijual jadi luar biasa. Itu salah satu contoh yang ada di Yogyakarta. “Dengan kemasan yang bagus kemudian dengan brand yang sudah ada, sudah menjadikan, bisa menaikkan nilai produk bakpia,” ujar Aji Ali Husni.

Diungkapkannya, mahasiswa di Kukar yang saat ini sedang menimba ilmu di luar daerah, salah satunya di Yogyakarta juga menjadi sasaran pembinaan Klinik WPM. “Mahasiswa-mahasiswa Kutai Kartanegara juga minta fasilitasi tentang pelatihan kewirausahaan. Sasaran kita masyarakat Kukar baik di berdomisili di Kukar maupun di luar. Nanti metodenya kita sesuaikan dengan wilayah yang terjangkau,” papar Aji Ali Husni. []

Penulis: Tusiman
Editor: Hadi Purnomo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *