Fasilitas Pendidikan di Kubu Raya Masih Memperihatinkan

Dua orang warga mencari barang berharga di puing-puing gedung sekolah yang dihancurkan sebuah peluru kendali tank milik Israel.
Dua orang warga mencari barang berharga di puing-puing gedung sekolah yang dihancurkan sebuah peluru kendali tank milik Israel.

KUBU RAYA – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya, Muhammad Yunus mengakui dari pertama berdirinya kabupaten ini hingga sekarang fasilitas pendidikan yang ada masih sangat memprihatinkan hal itu pun bisa dilihat di sekitar Kecamatan Sungai Raya dan Kecamatan Ambawang.
“Berdasarkan pantauan kami di lapangan itu ada dua kecamatan yang dinilai masih minim fasilitas pendidikanya. Dan belum lagi di daerah-daerah pesisir yang ada di Kubu Raya saya rasa juga minim fasilitas pendidikanya,” katanya di Sungai Raya, Kamis (31/7).

Selain fasilitas, dia pun mengatakan bahwa Kubu Raya memang masih jauh kekurangan tenaga guru. Meskipun saat ini ada tenaga honor yang membantu, hal itu masih tetap tidak bisa memaksimalkan serta meningkatkan mutu pendidikan yang jauh lebih baik.

“Insya Allah tahun depan kita akan segera benahi SDM dilingkungan pendidikan Kubu Raya. Sehingga pemerataan dalam dunia pendidikan itu bisa maksimal,” tuturnya.

Dia mencontohkan, dimana tenaga guru di Kecamatan Sungai Ambawang itu masih jauh kurangnya dibandingkan dengan jumlah kebutuhan. Maka untuk itu dirinya pun akan mencoba bagaimana kekurangan itu tertutupi.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Kubu Raya, kata dia tidaklah mudah membalikan telapak tangan semua butuh proses, untuk itulah tahun 2015 mendatang Dinas Pendidikan Kubu Raya fokus dalam memperbaiki mutu pendidikan yang selama ini dinilai masih jauh tertinggal dibandingkan dengan kabupaten / kota yang ada di Kubu Raya.

Dari hasil pantauannya di beberapa sekolah itu, masih ditemukan tidak adanya ruang perpustakaan. Padahal minat baca siswa -siswi di Kubu Raya ini cukup tinggi jika dilihat data dari Arpusda Kubu Raya.

“Jadi hal-hal seperti ini yang akan kita benahi dan kita tata ulang, misalnya yang tadinya itu tidak ada ruang perpustakaan kita buat ruang perpustakaan itu di sekolah tersebut, padahal buku disekolah itu cukup banyak namun ruangnya masih minim. Begitu juga dengan ruang laboratoriumnya kita bangun,” katanya. [] Ant

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *