Genset Solusi Krisis Listrik di KTT

Genset pedesaanTANA TIDUNG – Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan listrik hingga ke berbagai pelosok desa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Tidung masih membutuhkan satu unit mesin. Dengan penambahan satu unit mesin itu, diharapkan dapat menjangkau kebutuhan listrik hingga ke desa-desa, seperti Desa Mendupo, Trans Kujau, Desa Seputuk di Kecamatan Betayau dan beberapa desa di Kecamatan Muruk Rian. Sejumlah desa itu sampai saat ini hanya me-ngandalkan mesin genset sebagai mesin cadangan untuk kebutuhan pe-nerangan  masyarakat di sana.

Kepala Dinas Pertambangan Energi dan Mineral (Distamben) Tana Tidung, Tajuddin Noor mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Tideng Pale untuk segera merealisasikan kebutuhan listrik di desa terpencil tersebut. “Sampai saat ini, masyarakat di sana hanya menggunakan mesin genset untuk penerangan,” tambahnya.

Ia menambahkan, untuk pemakaian mesin genset tidak semua penduduk dapat memilikinya. Artinya, hanya masyarakat yang mampu yang dapat membelinya. Sedangkan, pemakaian mesin genset juga membutuhkan biaya operasional yang cukup tinggi. Selain itu, jika bahan bakarnya kurang terisi atau habis, alat elektronik yang menjadi korban alias mudah rusak.

“Untuk pemakaian bensin atau solar dalam semalam saja lebih dari lima liter. Jika dikalkulasi selama sebulan, minimal masyarakat harus mengeluarkan biaya operasional sekitar Rp3 juta. Selain itu, dengan kurangnya bahan bakar pada mesin genset akan mengakibatkan banyaknya alat elektronik yang rusak karena voltage listrik naik turun,” bebernya.

Hal ini dikeluhkan masyarakat. Untuk itu, Pemkab terus berupaya merealisasikan pelayanan listrik di beberapa desa ini. Ia mengakui, pemasangan jaringan sudah dilakukan pada awal tahun 2014 ini.

“Pemasangan jaringan sudah dilakukan, mulai dari Desa Tideng Pale hingga desa-desa di Kecamatan Betayau, Kecamatan Muruk Rian, meski  saat ini prioritasnya hanya pada jalan-jalan utama. Selanjutnya, jalan masuk seperti gang-gang hingga sampai ke pemukiman para penduduk,” paparnya.

Pemasangan jaringan yang diprioritaskan pada jalan-jalan utama bertujuan untuk memberi penerangan jalan terutama pada tahun ini. Sedangkan, untuk jalan masuk sampai pemukiman penduduk masih membutuhkan proses yang cukup panjang.

“Yang jelas untuk kebutuhan listrik hingga berbagai pelosok desa dibutuhkan satu unit mesin Perusahaan Listrik Negara Lagi. Perusahaan Listrik Negara sendiri sudah siap, tinggal merealisasikan saja dengan mengutamakan proses pemasangan jaringan terlebih dahulu,” ungkapnya. [] RedHP/Kokal