Keluh Kesah Guru SMK 1 Ketungau Hulu, Sintang, Perlu Perhatian Pemerintah

KELUH KESAH : Yopi, S.Pd Guru SMK 1 Desa Engkeruh Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang mengeluhkan minimnya sarana di sekolahnya.(Foto : Mulyadi)

SINTANG-Seorang Guru SMK 1 Desa Engkeruh Kecamatan Ketungau Hulu Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Yopi, S.Pd  mengatakan mulai berdirinya sekolah SMK 1 Ketungau Hulu dari tahun 2016, berdasarkan Aspirasi.

Sepanjang perjalanan SMK 1 ini ada kendala masalah tanah karena awalnya Aspirasi DPRD Kabupaten Sintang. Setelah kami tanyak surat surat belum ada.

Titik terangnya kepala sekolah punya inisiatif, ke pihak Desa minta dicarikan tanah hibah, dapatlah tanah hibah. Yang di bangun SMK ini.

Membuka satu jurusan yaitu jurusan pertanian,  melihat kondisi kita berada di lingkungan perusahaan, kami berpikir bahwa lulusan SMK 1 ini bisa terserap tenaga kerjanya ke  perusahaan, kata Yopi.

Lanjut dia Stelah itu kami bekerja sama dengan pak Budi melakukan evaluasi ternyata di kantor masih banyak kekurangan kekurangan tenaga di kantor.

Sehingga kami buka jurusan baru  Manajemin Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB) berjalanlah sampai sekarang dengan jumlah siswa 136 orang.

Berjalan nya SMK 1 ini ada kendala kendala  yang di temukan berkaitan dengan teknologi karena sekarang serba online, disini tidak ada wi-fi kami hanya mengharapkan sinyal tower yang  hilang datang, tidak ada penunjang tentang sarana kami di sekolah ini, keluh nya.

Dia menyebut kan ,”kalau bangunan sudah berjalan sesuai dengan harapan kita, karena kalau tidak di tunjang dengan fasilitas yang lengkap disini perbatasan dengan Malaysia.

Semua serba kekurangan seperti kondisi jalan tidak mendukung, komunikasi juga tidak  mendukung  sama kita, kalau fasilitas ini tidak di tunjang oleh pihak terkait.

Saya yakin perkembangan sekolah di perbatasan sangat tertinggal kalau di bandingkan dengan perkotaan,”,”Pilusofi merdeka kalau merdeka, belum kita rasakan betul dari berbagai kekurangan kekurangan itu, kami sebagai tenaga pengajar berharap.

Pemerintah itu memperhatikan karena ini garda terdepan kita perbatasa lasung dengan Malaysia, perlu perhatian khusus dari pemerintah.Baik fasilitasnya, kesejahteraan gurunya,”

Di SMK 1 ini masih kekurangan tenaga guru yang ada sekarang PN nya 5 orang denga kepala sekolah, P3K  2 orang, Honorer  6 orang, sebenarnya edialnya dewan guru, tenaga pengajar itu 1 bidang studi 1 orang.

Sedangkan disini ada 16 belas bidang studi diajar sama beberapa guru yaa memang tidak berkompeten,  dalam artian  tidak sesuai dengan jurusan.tegas Yopi.

Setelah ditanyak tentang bangunan yg terbengkalai 3 lokal untuk asrama guru, dia bilang tida tau, tidak mengekuti perkembangan itu.

“Itu di tender urusan kontraktor dan Kepala Dinas, kita tidak mengekuti perkembangan, bangunan itu di bangun  tahun 2022 kita hanya ada pemberitahuan dari kepala sekolah bahwa ada bangunan asrama guru,’’pungkasnya.(Mulyadi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *