Ketua DPRD Samarinda Soroti Tren Warna sebagai Protes Rakyat

ADVERTORIAL – Media sosial kembali dihebohkan dengan tren warna yang diidentikkan sebagai simbol perlawanan masyarakat terhadap pemerintah. Tren ini muncul di berbagai platform, termasuk Instagram, TikTok, dan X, sebagai bagian dari kampanye 17+8 tuntutan rakyat. Dua warna yang tengah populer ini dikenal sebagai efek duotone (duotone effect), yakni efek artistik yang menampilkan gambar hanya dalam dua warna pilihan. Banyak netizen kemudian menampilkan warna ini pada foto profil mereka sebagai bentuk protes digital.

Dua warna tersebut adalah Brave Pink dan Hero Green. Brave Pink diambil dari warna jilbab ibu Ana yang berani berdiri di hadapan aparat kepolisian, melambangkan keberanian dan empati. Sementara Hero Green terinspirasi dari warna helm Affan, melambangkan harapan, kekuatan, kedamaian, dan reformasi yang berkelanjutan. Netizen juga menyebut Pink sebagai simbol kebaikan hati dan keteguhan rakyat, sedangkan Hijau diartikan sebagai keseimbangan dan perdamaian.

Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, menyoroti fenomena ini sebagai refleksi protes masyarakat atas perlakuan pemerintah yang dinilai tidak adil. “Hal ini wujud dari protes masyarakat dan juga wujud dari bagaimana selama ini kita melihat banyak perlakuan-perlakuan yang tidak adil,” ujar Novan saat ditemui di Kantor DPRD Kota Samarinda, Rabu (3/9/2025) siang.

Novan menambahkan, munculnya warna Pink dan Hijau merupakan puncak dari kemarahan masyarakat terhadap pemerintah. “Hal ini yang menyebabkan sesuatu ataupun kemarahan masyarakat itu memuncak,” jelasnya. Menurutnya, masyarakat selama ini sudah menyampaikan keluhan dan aspirasi, namun tidak semuanya ditanggapi atau direalisasikan oleh pemerintah, sehingga efek duotone ini muncul sebagai bentuk protes kreatif. “Tapi bukan hal ini menjadi pandangan atau sorotan kita bersama; mereka selama ini sudah sering menyampaikan keluhan, menyampaikan aspirasi, tapi tidak sepenuhnya dapat terealisasi ataupun ditanggapi oleh pemerintah,” paparnya.

Ia menegaskan bahwa fenomena ini menjadi momentum bagi DPRD untuk mengevaluasi diri dan bersinergi dengan masyarakat agar aspirasi serta keluhan dapat terserap dengan baik. “Saat inilah kita bersama mengevaluasi diri, khususnya kami di DPRD Kota Samarinda ini mengevaluasi kami sendiri bagaimana kami dapat bersinergi dengan masyarakat dari segala penyampaian aspirasi maupun keluhan yang ada di masyarakat,” tegas Novan.

Evaluasi di tubuh DPRD, menurut Novan, merupakan tindakan nyata yang dibutuhkan masyarakat. “Hal tersebut merupakan satu tindakan yang benar-benar nyata yang harus ataupun yang dibutuhkan oleh masyarakat,” jelasnya. Novan menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa munculnya dua warna Pink dan Hijau merupakan bukti nyata protes masyarakat. “Kenapa sampai munculnya warna tersebut, ya ini adalah wujud secara nyata bukti protes masyarakat terhadap pemerintah,” pungkasnya. []

Penulis: Selamet | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *