Klaim Serangan Siber Pakistan Picu Pemadaman Listrik di India, Pemerintah India Membantah

JAKARTA – Ketegangan antara India dan Pakistan kembali memanas setelah sejumlah wilayah di India mengalami pemadaman listrik bersamaan dengan diluncurkannya operasi militer oleh Pakistan pada Sabtu (10/5/2025). Laman radio pemerintah Pakistan mengklaim bahwa pemadaman tersebut merupakan hasil dari serangan siber dalam rangkaian Operasi Bunyanun Marsoos.

“Melalui serangan siber, 70 persen jaringan listrik India telah dibuat tidak berfungsi,” demikian pernyataan radio pemerintah Pakistan.

Namun, klaim tersebut segera dibantah oleh pihak India. Media Indian Express melaporkan bahwa pemadaman listrik dilakukan secara sengaja oleh pemerintah India sebagai bagian dari protokol pertahanan sipil untuk mengantisipasi kemungkinan serangan udara dari negara tetangganya.

“Tujuan pemadaman listrik adalah untuk melindungi masyarakat dan infrastruktur fisik dari pesawat musuh di malam hari,” tulis Indian Express, mengutip sumber dari pemerintah India.

Wilayah yang terdampak pemadaman listrik meliputi Srinagar di Kashmir yang dikelola India, Ferozepur di dekat perbatasan Pakistan, serta Distrik Kachch di negara bagian Gujarat. Selain itu, Distrik Patan dan Banaskantha juga dilaporkan mengalami hal serupa.

Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil India menyebutkan bahwa pembatasan pencahayaan menjadi langkah penting dalam protokol pertahanan sipil. Langkah ini dinilai penting guna menyulitkan musuh dalam mengenali target strategis saat malam hari, serta memperkuat kesadaran dan kesiapan masyarakat terhadap ancaman serangan udara.

Pemadaman listrik tersebut terjadi beberapa hari setelah India meluncurkan Operasi Sindoor ke wilayah Pakistan pada Rabu (7/5/2025). Sebagai balasan, Pakistan menembakkan rudal ke beberapa instalasi militer India, termasuk situs rudal strategis BrahMos, dan meluncurkan operasi militernya sendiri.

Operasi militer saling balas antara kedua negara terjadi di tengah meningkatnya ketegangan akibat serangan kelompok militan di Kashmir yang menewaskan 26 wisatawan pada akhir April lalu. Pemerintah India menuding Pakistan terlibat dalam serangan tersebut, tudingan yang kemudian dibantah oleh Islamabad, yang justru mendorong dilakukan penyelidikan terbuka.

Sementara itu, Amerika Serikat dan Tiongkok turut menyampaikan keprihatinan atas eskalasi konflik, serta menyerukan kedua belah pihak untuk menahan diri dan mengutamakan dialog demi menjaga stabilitas kawasan Asia Selatan. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *