Klinik WPM Terapkan Pelatihan Berbasis Kebutuhan

Para wirausahawan muda binaan Klinik WPM dilatih mendesain kemasan dan brand produk usaha mereka.

Para wirausahawan muda binaan Klinik WPM dilatih mendesain kemasan dan brand produk usaha mereka.

 

ADVETORIAL DISPORA KUKAR – Klinik Wirausaha Pemuda Mandiri (WPM) Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) punya metode tersendiri dalam membina wirausahawan pemuda daerah, tidak mengadakan pelatihan secara langsung, melainkan berbasis kebutuhan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni kepada Berita Borneo, di Ruang Kerja Kantor Dispora Kukar, Kompleks Stadion Aji Imbut, Tenggarong Seberang, Selasa (12/10/222).

“Jadi pola yang kami lakukan, tidak lagi menentukan jenis pelatihan di awal. Kalau biasanya kan pemerintah menentukan pelatihan A latihan B pakaian C, kalau Klinik WPM tidak,” terang Aji Ali Husni.

Aji Ali Husni, Kepala Dispora Kukar saat diwawancara di ruang kerjanya.

Dalam menyelenggarakan pelatihan, Klinik WPM terlebih dahulu melakukan survei terhadap kelompok-kelompok kepemudaan, dilakukan pendataan, digelar diskusi terarah, dan sharing, hasilnya dilakukan evaluasi untuk menentukan pelatihan jenis apa yang paling dibutuhkan.

“Kami lakukan survei dulu terhadap beberapa kelompok, dikumpulkan, diskusi, sharing data-data baru, diambil dan kesimpulan oleh tenaga ahli Klinik WPM,” ujar Kepala Dispora Kukar.

Dua orang tenaga ahli itu adalah tenaga ahli tetap Klinik WPM yang bertugas sejak program ini dibentuk tahun 2019, yakni Rifki Setyanto dan Slamet. Keduanya memiliki keahlian berbeda, yakni di bidang pengelolaan bisnis dan digital marketing.

“Pelatihannya bagusnya sesuai dengan kebutuhan mereka. Tidak langsung tentukan, tapi hasil survei baru menentukan jenis latihan yang diambil,” tutur Aji Ali Husni.

Penyelenggaraan Klinik WPM, kata Kepala Dispora Kukar, dengan bekerja sama dengan lembaga pendidikan kursus di Samarinda yang memang membidangi tentang pelatihan dan juga berdasarkan rujukan dari Balai Latihan Kerja (BLK) Kementerian yang ada di Samarinda.

“Jadi selama berdiri sampai dengan hari ini, klinik ini didampingi oleh dua tenaga ahli, satu namanya Pak Rifki Setyanto dan Pak Slamet. Dua tenaga ahli ini yang memang selama ini membantu kita, menjadi mitra kami untuk membina wirausahawan muda,” papar Aji Ali Husni. []

Penulis: Tusiman
Editor: Hadi Purnomo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *