Lagi, Pelajar Masuk Bui

imagesMakin banyak saja pelajar Kota Tepian yang masuk sel. Sebagian besar karena tersangkut kasus pencurian motor. Terakhir, dua remaja warga Gunung Lingai, Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang, diamankan di Polsekta Samarinda Utara sejak Jumat (6/6) lalu. Mereka adalah Di (16) dan Ra (17). Sebelum di Polsekta Samarinda Utara, keduanya sempat diamankan di Mapolresta Samarinda pada siang harinya. Hanya saja, karena pemeriksaan dan lebih dekat dengan lokasi kejadian, Di dan Ra dibawa ke Polsekta Samarinda Utara.

Saat media ini bertemu keduanya, Ra menjelaskan, dia dan Di itu merasa dijebak rekannya. “Saya cuma dimintai tolong antarkan teman saya. Tidak tahunya saya malah dijebak begini,” ucap Ra. Aj (21), otak pelaku pencurian motor tersebut hingga kini belum diketahui secara pasti keberadaannya. Pasalnya, saat Unit Opsnal Polsekta Samarinda Utara mengembangkan kasus tersebut, Aj sudah menghilang. Dua pelajar sebuah SMK di Batu Cermin, Samarinda Utara itu mengaku diminta Aj mengantar ke sebuah gang di Jalan Damanhuri, Kecamatan Sungai Pinang. Setelah sampai di tempat tersebut, Di dan Ra diminta menunggu di depan gang.
“Alasannya mau ambil motornya dia. Karena minta tolong, ya kami tolong,” ujar Ra. Sekira 15 menit menunggu, Aj pun keluar dengan membawa motor Yamaha Jupiter MX warna hitam tanpa nomor polisi. Saat kejadian itu, Ra menjelaskan bahwa Aj beraksi bersama seorang temannya yang juga berhasil kabur. “Ada satu lagi, tapi saya tidak tahu nama temannya itu,” ujar Ra. Setelah itu, Aj dan satu rekannya yang belum diketahui identitasnya, bersama Ra dan Di, membawa motor tersebut ke Jalan RA Kartini, dekat SMA 9, Lempake. “Ngambil motornya itu Kamis (5/6) malam. Jamnya lupa saya,” papar Ra.
Keesokan harinya, Aj, Di, dan Ra kembali lagi ke lokasi motor tersebut ditaruh. Namun Aj menyuruh Di dan Ra yang mengambil. “Saya mau ambil motornya. Tapi waktu saya ajak teman saya itu, dia bilang mau habiskan rokok dulu,” imbuh Ra. Kala Di dan Ra mendekati motor tersebut, Unit Reskrim Polresta Samarinda berpakaian preman langsung membekuk. “Tiba-tiba saja ditangkap. Saya tidak tahu apa-apa,” jelas Ra.
Kapolsekta Samarinda Utara AKP Ervin Suryatna menegaskan masih memburu Aj yang menjadi tersangka utama. “Masih terus dikembangkan, karena otak pelakunya belum diamankan,” jelas Ervin. Sementara itu, surat perintah penahanan (SPP) untuk Di dan Ra sudah dikeluarkan. “Sudah ditandatangani. Kemungkinan masih ada pemeriksaan lanjutan,” pungkas Ervin. []RedFj/KP