Masyarakat Penyolongan Diberikan Pemahaman Soal Pilar-Pilar Kebangsaan
PARLEMENTARI – Empat Pilar Kebangsaan menjadi materi utama dalam Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) yang digelar anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Siti Rizky Amalia di Penyolongan, Desa Benua Baru Ilir Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kamis (9/11/2023).
Siti Rizky Amalia merasa prihatin dengan masifnya pengaruh dunia digital yang menembus batas informasi dunia, sehingga banyak generasi muda terlena pengaruh global dan melupakan wawasan kebangsaan. Empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, Undang Undang Dasar 1945 (UUD 1945), Bineka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diharapkan dapat memperkuat jati diri para generasi muda saat ini.
Wakil rakyat yang akrab disapa Amel ini menjelaskan bahwa wawasan kebangsaan harus dibuka dan dipahami secara mendalam, karena pemahaman akan wawasan kebangsaan dapat membentengi diri dari pengaruh merusak dari luar. “Konsensus bernegara kita sudah disepakati oleh pendiri bangsa, sehingga menjadi pedoman semua anak bangsa agar karakter dan jati diri tidak tercabut dari akarnya,” kata Amel.
Empat pilar kebangsaan itu, lanjut Amel, harus dijadikan pijakan, sehingga bangsa dan negara semakin kokoh. “Konsensus bernegara kita seperti Pancasila, Bineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 harus terus dipedomani karena menjadi pijakan kokoh sebagai orang Indonesia,” terang wakil rakyat kelahiran Samarinda, 07 Juli 1990 yang berasal dari daerah pemilihan Kota Bontang, Kabupaten Kutai Timur, dan Berau ini.
Pada kesempatan itu, Amel tidak datang sendiri, ia didampingi seorang narasumber lain, yakni Kepala Kepolisian Sektor Sangkulirang Ajun Komisaris Polisi Sudarwanto. Dalam materinya, ia mengurai bahwa ada upaya melemahkan generasi muda kita melalui peredaran obat terlarang seperti narkoba. Tidak sedikit generasi muda bahkan sampai generasi tua terlibat kasus narkoba. “Masalah narkoba ini sangat berbahaya bagi generasi penerus kita. Jika tidak diatasi, maka masa depan bangsa ini akan rusak,” tandasnya. []
Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aji Utami