Melirik Wisata Susur Sungai di Muara Muntai Ulu
ADVERTORIAL – Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Muara Muntai Ulu mengembangkan potensi wisata alam dengan menjelajahi Sungai Mahakam. Ini menjadi salah satu potensi wisata alam unggulan yang dimiliki oleh desa yang terletak di Kecamatan Muara Muntai, Kutai Kartanegara .
Ketua Pokdarwis Muara Muntai Ulu Wahyudi Nur menjelaskan bahwa wisata susur Sungai Mahakam akan dikombinasikan dengan wisata kuliner yang disajikan di atas kapal yang dimiliki oleh Pokdarwis, yang merupakan bantuan dari pemerintah desa.
Meskipun demikian, pihaknya menawarkan dua jenis paket wisata bagi para wisatawan yang datang. Paket pertama adalah paket reguler, yaitu naik kapal untuk menjelajahi Sungai Mahakam tanpa wisata kuliner. Sedangkan paket kedua adalah kombinasi paket susur Sungai Mahakam dan wisata kuliner. Tentunya, harga yang ditawarkan untuk kedua paket tersebut berbeda.
“Paket reguler dihargai antara Rp 25-50 ribu per orang, sedangkan paket dengan wisata kuliner memiliki harga sekitar Rp 150-200 ribu per orang,” jelas Wahyudi Nur, ditemui media ini Selasa, (16/05/2023).
Wahyudi Nur mengungkapkan bahwa paket wisata alam ini pertama kali diluncurkan tidak lama setelah pandemi pada tahun 2019. Meskipun terdampak pandemi, wisata alam ini tetap beroperasi hingga saat ini dan tetap mendapatkan kunjungan wisatawan yang cukup banyak.
Wisatawan berasal tidak hanya dari Desa Muara Muntai Ulu, Tenggarong, Kutai Barat, tetapi juga dari Balikpapan dan Jakarta. “Jadi jika dihitung dari tahun 2019 hingga 2022, kami telah menerima sekitar 20 lebih kunjungan dari luar desa, dengan satu rombongan bisa mencapai 40 orang,” lanjutnya.
“Setiap perjalanan memiliki durasi sekitar 1,5-2 jam, dan hingga saat ini dapat dilakukan 2 perjalanan dalam sehari. Perjalanan pertama melibatkan jelajah kampung untuk melihat aktivitas masyarakat setempat, dan perjalanan kedua adalah keliling pulau karena terdapat pulau di sekitar sana.
Para wisatawan dapat menikmati panorama alam yang indah serta melihat kehidupan masyarakat sekitar,” tutupnya.
Penulis: Tusiman | Penyunting: Agus PS