Menuju 2025–2029: Distransnaker Kukar Rancang Peta Jalan Pembangunan Ketenagakerjaan

KUTAI KARTANEGARA – Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tengah mempersiapkan Rencana Strategis (Renstra) untuk lima tahun mendatang, periode 2025–2029. Persiapan ini diawali dengan kegiatan Forum Group Discussion (FGD) dan penyusunan studi pendahuluan, yang telah digelar pada Oktober lalu. Kegiatan tersebut menjadi dasar penting bagi Distransnaker Kukar dalam menentukan arah, fokus, serta prioritas pembangunan di sektor tenaga kerja dan transmigrasi.

Forum tersebut dibuka langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Distransnaker Kukar, M. Hatta, dan dihadiri oleh jajaran pejabat struktural serta staf terkait. Dengan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan internal, Distransnaker Kukar berupaya membentuk sebuah rancangan strategis yang menyeluruh dan berkelanjutan. Rancangan ini diharapkan menjadi acuan bagi program kerja selama lima tahun ke depan, sejalan dengan visi, misi, serta tujuan pembangunan yang diemban oleh dinas tersebut.

Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja Distransnaker Kukar, Lukman, menekankan pentingnya proses penyusunan studi pendahuluan Renstra ini. Menurutnya, Renstra akan menjadi pedoman kerja yang kokoh, membantu mengeksekusi program secara sistematis dan terukur, serta menjawab tantangan yang akan dihadapi di masa mendatang.

Lukman (Kepala Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja).

“Penyusunan rencana strategis ini dilakukan dengan cermat, menyeluruh, berbasis data, dan juga disertai dengan analisis yang mendalam,” jelas Lukman saat dikonfirmasi di ruang kerjanya di Tenggarong, Rabu (06/11/2024).

Ia menambahkan, studi pendahuluan ini merupakan langkah awal yang sangat vital. Hal ini akan memastikan bahwa Renstra kelak dapat selaras dengan kebutuhan masyarakat, sekaligus mendukung pencapaian program prioritas pemerintah daerah. Dengan demikian, Renstra yang terbentuk diharapkan mampu menjadi respons atas berbagai tantangan di masa depan, termasuk dinamika dunia ketenagakerjaan serta pengembangan transmigrasi yang berkelanjutan.

“Ini merupakan langkah awal yang sangat penting, guna memastikan rencana strategis yang disusun, dapat menjawab kebutuhan dari masyarakat, dan juga mendukung pencapaian dari program prioritas pemerintah,” jelasnya lagi.

Dalam proses penyusunan studi pendahuluan Renstra ini, Lukman menekankan pentingnya kontribusi aktif dari seluruh pihak yang terlibat. Menurutnya, masukan, data, serta pemikiran strategis sangat diperlukan agar Renstra dapat berfungsi optimal sebagai pedoman pembangunan. Dukungan tersebut bukan hanya dari lingkup internal Distransnaker, tetapi juga para pemangku kepentingan lainnya yang memiliki peran dalam sektor ketenagakerjaan dan transmigrasi.

Pada akhirnya, Distransnaker Kukar berharap bahwa langkah awal melalui studi pendahuluan dan FGD tersebut dapat menghasilkan kerangka kerja yang kuat. Kerangka ini akan memudahkan proses pengambilan keputusan, memperkuat sinergi antarbidang, dan memastikan bahwa arah pembangunan sektor ketenagakerjaan maupun transmigrasi benar-benar mengakar pada kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, Renstra 2025–2029 diharapkan tidak hanya menjadi dokumen formal, tetapi juga rujukan strategis yang mampu menggerakkan kemajuan ekonomi dan sosial di Kabupaten Kutai Kartanegara. []

Penulis: Slamet/ Penyunting: Sulaiman

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *