MMP Raih Bintang 4, Ini Rahasia Reformasi Internalnya

JAKARTA — Transformasi digital yang dilakukan PT Migas Mandiri Pratama (MMP) Kalimantan Timur (Kaltim) tak sekadar modernisasi teknologi, melainkan menjadi bukti keseriusan perusahaan dalam memperbaiki citra dan tata kelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Langkah-langkah sistemik ini dinilai sebagai respons atas citra negatif yang selama ini melekat pada sebagian besar BUMD di Indonesia.

Direktur Utama MMP, Edy Kurniawan, menyampaikan bahwa selama ini publik memandang BUMD sebagai lembaga yang rentan terhadap penyimpangan tata kelola. “Anggapan itu tidak salah karena PT MMP Kaltim di bawah manajemen sebelumnya tersangkut kasus hukum yang melibatkan oknum pengurus lama,” tegasnya.

Sejak 2020, perusahaan mulai melakukan pembenahan mendasar melalui penerapan standar internasional, seperti ISO 9001 untuk manajemen mutu, ISO 14001 untuk lingkungan, dan ISO 45001 untuk keselamatan kerja. Saat ini, perusahaan bahkan tengah menyusun penerapan ISO 37001 terkait sistem anti-penyuapan dan anti-fraud.

Upaya transformasi makin konkret sejak 2022 ketika MMP mengadopsi sistem digital berbasis Enterprise Resource Planning (ERP) untuk mengintegrasikan seluruh aktivitas operasional. Sistem ini memungkinkan semua proses, mulai dari laporan keuangan, distribusi BBM, hingga visum perjalanan dinas, terdokumentasi dan termonitor secara real-time.

“Dengan ERP MMP, seluruh laporan keuangan, pemakaian BBM, hingga aktivitas anak perusahaan langsung terkoneksi ke induk perusahaan, sehingga kecurangan bisa dicegah,” ujar Edy usai menerima penghargaan Top BUMD Awards 2025, Senin (28/4/2025) malam.

MMP juga mencatatkan capaian membanggakan dalam kinerja tahun 2023, dengan perolehan nilai sempurna dalam evaluasi kontrak kerja. Target laba, setoran PAD, dan efisiensi biaya operasional berhasil dilampaui secara signifikan. Hal ini turut mendorong keberhasilan MMP menyabet predikat BUMD Aneka Usaha Bintang 4.

Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud (Harum) menyambut positif capaian tersebut, seraya menegaskan pentingnya penguatan sistem konvensional sebagai fondasi digitalisasi. “Namun sebelumnya harus diperbaiki dulu offline-nya. Offline harus bagus dulu,” katanya.

Digitalisasi MMP tak berhenti pada ERP. Perusahaan juga menggunakan aplikasi Kledo untuk mendukung pengelolaan keuangan terpadu, serta mengembangkan inovasi layanan seperti GPS Tracking, Vapour Release System, hingga Customers Profiling Tracking berbasis QR Code. Semua itu menjadi bagian dari visi jangka panjang perusahaan untuk menjadi BUMD migas terdepan dan terpercaya.

Dengan penerapan infrastruktur cloud, integrasi digital ini menjadi fondasi penting dalam menjawab tantangan dan tuntutan akuntabilitas publik. Melalui proses panjang dan terukur, MMP Kaltim membuktikan bahwa transformasi BUMD bukan sekadar perubahan teknologi, tetapi komitmen nyata terhadap tata kelola yang bersih dan profesional.

Penulis: Nur Quratul Nabila  | Penyunting: Enggal Triya Amukti | ADV Diskominfo Kaltim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *