Monumen Perjuangan Malah Jadi Ajang Mesum

Monumen Perjuangan 5 Februari 1946 di Desa Mattone jika malam hari gelap gulita malah jadi ajang mesum.
Monumen Perjuangan 5 Februari 1946 di Desa Mattone jika malam hari gelap gulita malah jadi ajang mesum.

TANAH BUMBU – Monumen Perjuangan 5 Februari 1946 di Desa Mattone Kampung Baru RT 1 Kecamatan Kusan Hilir, sering dijadikan tempat mesum. Padahal, monumen itu merupakan salah satu tempat bersejarah yang ada di Kota Pagatan. Minimnya Penerangan Jalan Umum (PJU) membuat kawasan itu menjadi tempat yang strategis untuk berbuat yang tidak-tidak.

Kepala Desa Mattone Kampung Baru Andi S Jaya mengatakan, bukti kalau Monumen Perjuangan dijadikan tempat mesum setelah ditemukannya kondom bekas di sekitar lokasi. “Perbuatan mesum yang dilakukan bisa siang dan malam hari,” ujar Andi kepada wartawan, (25/3).

Ditempat itupun sering dijadikan pesta minuman keras (miras). Beberapa kali, penjaga kebersihan monumen pernah menemukan kondom bekas dipakai dalam satu malam. Menurut Andi S Jaya, minimnya PJU membuat kawasan itu menjadi gelap gulita.

Pada bulan Oktober 2014, Andi mengaku sudah melaporkan kepada Bupati Tanah Bumbu untuk minta dipasangkan PJU. Bupati langsung merespon dan menginstruksikan Kepala Dinas Tata Bangunan dan Kebersihan untuk menindaklanjuti.

“Rencananya dianggarkan pada tahun 2015. Tapi nyatanya pengadaan PJU di Monumen Perjuangan tidak masuk di PBD 2015,” papar Andi.

Sementara itu, Kepala Dinas Tata Bangunan dan Kebersihan A Sofiani MT mengaku juga mendapat keluhan dari warga sekitar yang mengatakan Monumen Perjuangan 7 Februari itu sering dijadikan tempat mesum.

Dikatakannya, sebenarnya pengadaan Penerangan Jalan Umum (PJU) sudah dimasukkan ke APBD 2015, namun entah kenapa tidak sampai lolos. “Kami akui di kawasan itu memang agak gelap karena tidak ada PJU. Nanti akan kami anggarkan pengadaan PJU di APBD-P TA 2015,” ujarnya. [] JPNN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *