Musibah Longsor Berkali-Kali Hantam Balikpapan

Di antara musibah losor yang terjadi di Balikpapan. Warga setempat kian was-was.
Di antara musibah losor yang terjadi di Balikpapan. Warga setempat kian was-was.
BALIKPAPAN – Hujan yang sering turun di Kota Minyak, Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), rupanya membuat warga setempat sulit untuk tidur nyenyak. Pasalnya, dalam beberapa hari terakhir, musibah tanah losorng berkali-kali menghantam permukiman rumah warga di Balikpapan. Seperti yang terbaru terjadi di kawasan Prapatan, Sabtu (20/6) dini hari.
Rusdi, pemilik rumah yang mengalami longsor tersebut mengaku, sebelum kejadian, daerah ini memang mengalami keretakan dikit demi sedikit. Namun hal tersebut diantisipasi dengan menambal dengan semen. Supaya keretakan tanah pada bukit itu tak semakin lebar.
“Karena hujan terus-menerus, akhirnya tanah ini longsor juga. Saya berharap pemerintah ada upaya untuk menanggulangi dan memberikan bantuan, karena keluarga kami tidak memungkinkan untuk membiayai semua,” beber warga RT 30, Kelurahan Prapatan ini.
Longsor yang diperkirakan sedalam empat meter ini mengenai rumah salah seorang warga, yakni Agus yang terletak tepat di bawah rumah Rusdi. Rumah Agus terkena longsoran pada bagian atap dan dinding lantai dua rumahnya.
“Saya menerima laporan dari warga pagi ini (kemarin). Saya langsung meninjau lokasi. Kejadian ini disebabkan curah hujan yang tinggi. Langkah pertama yang kami tempuh ialah menebang pohon di sekitar lokasi karena berpotensi menjatuhi rumah warga dan berkoordinasi dengan kelurahan,” papar Ketua RT 30 Nanang kepada wartawan.
Sementara itu, Lurah Prapatan Slamet Junaidi menuturkan, penyebab longsor di Prapatan belakangan ini diketahui karena pembuangan air yang kurang baik. “Pembuangan air yang tak baik memicu tergerusnya tanah di wilayah sekitar. Drainase rumah juga masih sangat perlu diperhatikan,” ungkapnya.
Pada pukul 12.00 Wita kemarin, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi turut meninjau lokasi tanah longsor. Ia mengimbau warganya lebih waspada dan tanggap terhadap bencana di tengah curah hujan yang tinggi hingga pertengahan akhir Juni. “Terutama warga yang tinggal di daerah kritis dan rawan,” harapnya.
Setelah meninjau tanah longsor di Prapatan, Rizal langsung mengunjungi lokasi longsor di Jalan Letjend Suprapto, Gunung Gembira RT 06, Kelurahan Baru Ilir. Di kawasan ini, warga sebenarnya sudah lama mengeluh, karena ancaman longsor terus menghantui.
Terpisah, Kasi Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balikpapan Suprayitno menuturkan, sejak lima hari terakhir sedikitnya terjadi sembilan titik longsor terjadi di Kota Minyak. Ini karena intensitas hujan yang cukup tinggi.
Sembilan titik longsor tersebut di antara, Jalan Borobudur Muara Rapak, Kelurahan Prapatan, Kelurahan Baru Ulu, Kelurahan Baru Ilir, Kelurahan Margo Mulyo, Graha Indah, Jembatan Mariati Gunung Sari, daerah asrama bukit Balikpapan Barat, MT Haryono (Dam). “Jumat malam (19/6) sedikitnya longsor terjadi di lima titik. Kejadiannya sekira pukul 22.00 Wita,” ujar dia
Namun dalam kejadian ini, tidak ada korban jiwa. Longsor yang terjadi memang merusak beberapa rumah warga, seperti bagian dapur, turap, dan lain-lain. “Saya belum tahu berapa total kerugian. Sementara korban sudah diungsikan di tempat saudara. Yang jelas kami meminta untuk tidak menempati kediaman karena ditakutkan terjadi longsor susulan,” ujarnya.
Menurut BMKG, kata dia, intensitas hujan cukup tinggi masih akan terjadi di Balikpapan. Sehingga, perlu diwaspadai akan terjadinya longsor. Khususnya di daerah perbukitan.
“Kami mengimbau seluruh warga Balikpapan tetap waspada. Karena hujan diperkirakan masih akan turun hingga pertengahan Ramadan mendatang,” kata dia. “Terlebih bagi daerah yang rawan longsor salah satunya Kelurahan Prapatan,” sambungnya. [] KP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *