Nelayan Manggar Tenggelam

nelayan-manggar-tenggelamRencana ingin mencari ikan di laut, Sukardi (25) malah tenggelam di bawah Jembatan Pantai Manggar Segarasari, Balikpapan Timur, kemarin (11/6). Tenggelamnya warga Jalan Tenggiri 2, Nomor 34, RT 23, Kelurahan Manggar yang bekerja sebagai nelayan ini diduga karena terpeleset dari atas perahu yang ditumpanginya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan di lokasi kejadian, kemarin, saksi mata, Rusli (35) yang melihat kejadian itu mengatakan, sekira pukul 03.35 Wita, dirinya dengan korban baru berangkat dari Manggar ke tengah laut untuk menangkap ikan.
Saat hendak melewati bawah Jembatan Manggar, tiba-tiba perahu berwarna biru putih milik Sukardi yang mereka tumpangi tersangkut. “Lalu terdengar bunyi keras. Saat saya melihat ternyata tiang lampu kapal tersangkut hingga patah. Saat itu air sedang pasang,” bebernya.
Dikatakan, Sukardi pun memperbaiki tiang lampu yang patah. Tak lama kemudian, Sukardi malah terpeleset di geladak kapal, lantaran lantai yang licin. “Sukardi jatuh ke air dan tenggelam,” katanya.
Tahu Sukardi tenggelam, Rusli pun menghubungi keluarga korban dan pos keamanan Polsek Timur. Menerima laporan ini, tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Polsek Balikpapan Timur, Tim SAR, Dinas Perhubungan (Dishub) turun mencari korban.
Kepala Seksi Tanggap Darurat Evakuasi Korban dan Kebakaran, BPBD Balikpapan Suprayitno mengatakan, ada 30 penyelam gabungan dengan dua perahu karet disiapkan untuk menyisir bawah Jembatan Manggar.
Hingga petang, tim gabungan masih berusaha mencari korban. Bahkan, kata Suprayitno, pihaknya meminta bantuan tim penyelam dari Jepang yang membawa alat detektor pencari korban. Itu untuk membantu pencarian, karena sudah lebih 12 jam tim melakukan pencarian. “Total ada lima penyelam dari Jepang,” bebernya.
Sementara itu, istri Sukardi, Tina dan putrinya, Nesha masih terlihat syok dan tidak menyangka dengan musibah ini. Nesha tak hentinya memanggil nama sang ayah di pinggir dermaga yang biasanya dijadikan tempat sandar kapal ayahnya.

“Saat suami saya pergi seperti biasa dan tidak ditemukan firasat apapun,” aku Tina. [] RedFj/KP