Pecah Kongsi Bisa Bikin Warga Galau

indexKepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Samarinda, Erham Yusuf angkat bicara. Secara khusus ia menanggapi tentang isu yang berkembang, bahwa Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang dan Wakil Wali Kota (Wawali) Nusyirwan Ismail akan pecah kongsi menjelang Pemilihan Wali Kota (Pilwali) 2015 mendatang.

Ia sendiri mengaku tidak ikut campur lebih jauh soal urusan politik. Namun menurutnya, wacana yang dilemparkan sejumlah oknum terkait “perceraian politik” itu justru sangat mengusik. Bahkan bisa membuat masyarakat galau, sehingga ikut mengganggu stabilitas.

“Kalau di tataran atas sih tidak masalah. Karena semuanya bisa memahami dengan komunikasi yang terbangun bagus. Yang kita khawatirkan itu menyangkut respons masyarakat. Jangan sampai justru menimbulkan kegalauan akibat prediksi yang terlalu dini,” ujar Erham kepada Sapos, kemarin.

Soal maju bersama ataupun pecah kongsi, sebagai PNS, Erham mengaku tidak mengetahui banyak. Yang pasti, sejauh ini sebagai bagian dari keluarga besar Pemkot Samarinda, komunikasi antara dua tokoh politik itu cukup terjalin bagus. Bahkan itu berlaku dalam segala urusan terutama dalam hal menjalankan tugas masing-masing.

“Jangan sampai mengesankan bahwa di Pemkot Samarinda itu tidak harmonis. Padahal, selama ini semuanya kompak. Karena Pak Syaharie Jaang maupun Pak Nusyirwan Ismail itu sudah berkomitmen untuk berkonsentrasi menyelesaikan sisa masa jabatan mereka yang tinggal setahun ini,” tegasnya

Hal yang sama juga sudah ditegaskan Nusyirwan Ismail beberapa waktu sebelumnya. Ia juga sempat meminta masyarakat agar tak terlalu dini menyimpulkan, apalagi mengambil kesimpulan soal pecah kongsi. Karena sejauh ini ia masih berkonsentrasi umntuk menjalankan tugas bersama Syaharie Jaang. Bahkan Nusyirwan sendiri mengaku sangat nyaman bekerja dengan kondisi saat ini. Termasuk tak mempermasalahkan apakah menjadi orang nomor 1 ataupun tetap menjadi nomor 2 di Kota Samarinda.

“Kami hanya bagian dari warga Kota Samarinda yang kebetulan diberi amanat untuk memimpin Kota Samarinda. Jadi saat ini kita lebih konsentrasi menjalankan tugas yang ada. Persoalan 2015, itu urusan nanti,” kata Nusyirwan saat itu.

Sementara Syaharie Jaang dalam beberapa kesempatan terpisah, menegaskan bahwa kemungkinan besar dirinya akan tetap menggandeng Nusyirwan Ismail sebagai Wawali. Sekalian karena merasa cocok, juga karena banyak pihak yang mengharapkan agar keduanya tetap memimpin Samarinda selama lima tahuan ke depan. Terutama para ulama dan tokoh masyarakat yang sejauh ini terus mendorong agar keduanya tetap menjadi satu paket saat Pilwali 2015 mendatang. [] RedFj/SP