Pemkot Samarinda Fokus Benahi Pasar Galunggung 2026

ADVERTORIAL – Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dalam meningkatkan kualitas pasar tradisional kembali menjadi sorotan. Rencana revitalisasi Pasar Galunggung yang berlokasi di Jalan Niaga Utara tengah disiapkan dengan proyeksi anggaran mencapai Rp25,4 miliar. Proyek ini direncanakan dimulai pada tahun 2026 dengan membangun gedung dua lantai yang mampu menampung 128 kios pedagang.

Langkah tersebut menjadi salah satu strategi Pemkot dalam menghadirkan pasar yang lebih layak dan representatif. Selama ini, Pasar Galunggung dikenal sebagai pusat aktivitas masyarakat, namun fasilitasnya dinilai sudah tidak memadai untuk mendukung geliat perdagangan di kawasan padat penduduk tersebut.

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, Abdul Rohim, menyatakan dukungannya terhadap rencana pembangunan ini. Ia menilai revitalisasi pasar dapat berdampak positif bagi pedagang maupun pembeli, asalkan benar-benar mampu meningkatkan daya tarik dan jumlah kunjungan masyarakat.

“Kami pada prinsipnya support segala revitalisasi fasilitas pasar atau publik asal ada garansi bahwa dengan revitalisasi ini membuat faktor ekonominya menjadi lebih baik dan pengunjung menjadi lebih banyak, karena kondisi pasar yang sudah lebih baik,” ujar Rohim kepada awak media, Selasa (30/09/2025).

Namun, Rohim juga mengingatkan agar Pemkot tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik. Menurutnya, sejumlah pengalaman sebelumnya patut dijadikan pelajaran agar kesalahan yang sama tidak terulang. Ia mencontohkan revitalisasi di Pasar Pagi maupun Pasar Samarinda Seberang yang menyisakan persoalan, mulai dari keterlambatan penyelesaian pembangunan hingga persoalan harga sewa kios yang memberatkan pedagang.

“Pemkot mesti belajar dari proses-proses revitalisasi pasar yang sudah terjadi di Samarinda, seperti di pasar pagi kemudian di Pasar Samarinda seberang itu ada beberapa masalah yang terjadi,” ucap politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

Menurut Rohim, keberhasilan revitalisasi tidak hanya diukur dari megahnya gedung, tetapi sejauh mana pasar tersebut bisa hidup kembali dengan ramai aktivitas perdagangan. Ia menekankan pentingnya perencanaan yang matang agar proyek besar tidak justru menimbulkan masalah baru.

“Kami berharap masalah-masalah yang kemarin terjadi itu bisa direduksi bahkan dihilangkan dalam proses revitalisasi di pasar-pasar berikutnya dan revitalisasi bukan cuman pasar Galunggung, juga akan ada rencana perbaikan pasar-pasar yang lain,” katanya.

Selain itu, Rohim menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh bersikap reaktif terhadap konflik yang biasanya muncul setelah revitalisasi selesai. Ia menilai jauh lebih penting untuk melakukan langkah pencegahan sejak awal, termasuk dalam hal penentuan biaya sewa kios, relokasi sementara pedagang, hingga jaminan keberlanjutan usaha.

Pasar Galunggung, lanjutnya, memiliki posisi penting sebagai salah satu pasar rakyat yang strategis di Samarinda. Revitalisasi yang dilakukan dengan tepat berpotensi menjadikan pasar ini lebih modern tanpa menghilangkan ciri khas pasar tradisional. Dengan fasilitas yang nyaman, pedagang diharapkan bisa meningkatkan omzet, sementara masyarakat memperoleh ruang belanja yang lebih tertata.

Lebih jauh, Abdul Rohim menilai perbaikan pasar tidak boleh berhenti hanya pada satu titik. Samarinda masih memiliki sejumlah pasar yang membutuhkan sentuhan perbaikan, baik dari sisi infrastruktur maupun tata kelola. Dengan strategi pembangunan menyeluruh, manfaat revitalisasi akan dirasakan lebih merata oleh masyarakat.

Proyek revitalisasi Pasar Galunggung ini akan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ke depan, publik menaruh harapan besar agar pembangunan tidak hanya mempercantik gedung, tetapi juga menciptakan iklim perdagangan yang sehat. Jika dikelola konsisten, Pasar Galunggung berpotensi menjadi contoh keberhasilan revitalisasi pasar rakyat di Samarinda sekaligus motor penggerak ekonomi lokal. []

Admin03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *