Pemkot Samarinda Prioritaskan Relokasi Sekolah

ADVERTORIAL – Dorongan untuk memperkuat kesiapsiagaan bencana di lingkungan pendidikan kembali mengemuka setelah Pemerintah Kota Samarinda memasukkan sejumlah sekolah rawan banjir dan longsor ke dalam program relokasi. Rencana tersebut muncul sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah memastikan bahwa proses belajar mengajar dapat berlangsung tanpa ancaman keselamatan yang terus berulang setiap musim hujan.

Selama beberapa tahun terakhir, kondisi geografis di sejumlah wilayah Samarinda berdampak langsung terhadap aktivitas pendidikan. Sejumlah sekolah yang berada di titik rawan, seperti SMP 24, SMP 48, SMP 27, dan SD 13, menjadi fasilitas yang paling sering terdampak bencana setiap tahun. Situasi ini membuat pemerintah menilai relokasi sebagai langkah strategis yang tidak dapat lagi ditunda.

Dukungan terhadap rencana tersebut datang dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda, khususnya Komisi III yang membidangi infrastruktur dan pembangunan dasar. Ketua Komisi III, Deni Hakim Anwar, menegaskan pentingnya langkah cepat pemerintah agar dunia pendidikan tidak terus terhambat persoalan lingkungan.

“Yang pasti saat ini pemerintah kota ingin melakukan relokasi. Karena memang sekolah-sekolah itu selalu terdampak bencana, baik longsor maupun banjir,” katanya.

Ia mengatakan usulan relokasi sebenarnya sudah lama disampaikan DPRD mengingat kondisi fisik sekolah yang semakin mengkhawatirkan. “Memang sudah seharusnya hal tersebut dilakukan, karena beberapa kali kami selalu mengusulkan agar fasilitas pendidikan menjadi prioritas utama untuk direlokasi,” ungkapnya pada Rabu, (05/11/2025).

Menurut Deni, relokasi bukan sekadar pemindahan bangunan, tetapi juga langkah mitigasi risiko untuk menjamin keamanan peserta didik dan tenaga pendidik. “Khususnya saat ini, beberapa sekolah tersebut secara kondisi memang sudah tidak layak untuk tetap berada di lokasi sekarang, karena selalu mengalami banjir dan longsor,” katanya.

Komisi III pun menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Pemkot Samarinda yang tengah menyiapkan program relokasi tahun depan. “Oleh karena itu, ketika pemerintah kota berinisiatif melakukan relokasi, kami sangat mendukung. Mudah-mudahan ini bisa segera direalisasikan pada tahun depan,” jelasnya.

Lebih jauh, Deni mengingatkan bahwa pendidikan merupakan sektor pelayanan dasar yang harus mendapatkan prioritas sesuai arahan Presiden. “Bagaimanapun, kami berharap agar kondisi bencana tidak memengaruhi dunia pendidikan maupun pelayanan sosial lainnya,” katanya.

Ia kembali menegaskan pentingnya perhatian pemerintah terhadap layanan publik esensial yang berdampak langsung pada masyarakat. “Kami ingin sekali lagi menegaskan kepentingan masyarakat, khususnya di bidang layanan kesehatan dan pendidikan, harus menjadi prioritas, sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia,” katanya. “Mudah-mudahan hal ini dapat terealisasi pada tahun depan, karena itu yang paling penting sebenarnya,” tegasnya. []

Penulis: Selamet | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *