Penting, Perpustakaan Jadi Pusat Kegiatan Literasi

Halaman parkir Perpustakaan Daerah Kalimantan Timur mendadak jadi 'kolam renang' saat hujan deras tiba. Kondisinya dinilai sudah tak layak.

Halaman parkir Perpustakaan Daerah Kalimantan Timur mendadak jadi ‘kolam renang’ saat hujan deras tiba. Kondisinya dinilai sudah tak layak.

 

PARLEMENTARIA DPRD KALTIM – Kegiatan yang berkaitan dengan literasi masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) harus terus ditingkatkan. Tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi juga hingga kabupaten dan kota. Dengan semakin banyaknya kegiatan peningkatan literasi yang digelar, maka dapat mensosialisasikan gemar membaca pada masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Salehuddin, anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltim kepada wartawan, di sela-sela kegiatannya di Kantor DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar Samarinda, Senin (14/11/2022). Salehuddin menyebut, perpustakaan perlu menjadi pusat literasi daerah.

Salehuddin

“Harapan kita semakin banyak kegiatan literasi. Ini juga akan bisa memasifkan, sekaligus mensosialisasikan pada masyarakat. Karena seperti apa yang pernah disampaikan (Pemerintah Provinsi Kaltim, red), bahwa literasi kita itu 62 persen lebih tinggi dari literasi nasional. Nah, tentu ini harus kita pertahankan,” kata Salehuddin.

“Perpustakaan menjadi leading sector bisa menggarap proyek besar literasi di Kaltim.”

Literasi lanjut dia, memang berbanding lurus dengan minat baca yang semakin tinggi. Minat baca tinggi, semakin tinggi juga literasinya. Harapan kita, pemerintah bisa lebih konsentrasi mengenai ini. “Yang penting Dinas Perpustakaan menjadi leading sector bisa menggarap proyek besar literasi di Kaltim dan bisa berjalan,” sambungnya.

Dari sisi anggaran, DPRD Kaltim, lanjut politisi dari partai berlambang pohon beringin ini bahwa pihaknya siap mengalokasikan untuk perpustakaan daerah. “Kalau bicara masalah anggaran pasti kami dukung. Saya sering interupsi Paripurna bahwa ini penting, karena kondisi perpustakaan luar biasa kalau bicara literasi, kita harus melihat perpustakaan,” ujarnya.

Ia pun menyadari soal kondisi perpustakaan daerah yang tampak tak layak, air sering menggenangi halaman perpustakaan apabila hujan tiba. Belum lagi lokasinya yang berada di samping jalan fly over, menyulitkan para ‘kutu buku’ untuk datang berkunjung ke perpustakaan.

“Masalahnya sekarang perpustakaan kalau hujan banjir. Jadi, bagaimana kita menyiapkan fasilitasnya yang lebih baik, representatif, mudah dijangkau, lengkap buku, layanan bagus. Ini upaya kita membangun sumber daya manusia di Kaltim yang notabene sudah menjadi warga ibukota,” paparnya.[]

Penulis: Agus P. Sarjono
Penyunting: Hadi Purnomo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *