Plt Kadispar Kukar Apresiasi Pelaksanaan Festival Nutuk Beham di Kedang Ipil

KUTAI KARTANEGARA – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kukar Arianto, mengungkapkan apresiasinya terhadap pelaksanaan dari kegiatan Festival Budaya Kutai Adat Lawas Nutuk Beham, yang diselenggarakan di Desa Kedang Ipil. Festival ini agendanya akan berlangsung mulai dari tanggal 09 sampai dengan 11 Mei 2025.

Plt Kadispar Kukar Arianto, mengungkapkan bahwa Nutuk Beham merupakan suatu adat istiadat dan tradisi yang sudah lama ada. Dilaksanakan secara berkelanjutan, dan turun temurun. Hal ini juga menjadi ungkapan rasa syukur masyarakat desa kepada para leluhur, atas hasil panen yang mereka dapatkan.

“Dispar Kukar akan selalu mendukung penuh  pelestarian kebudayaan yang berkelanjutan seperti ini,” jelasnya, Jum’at, (09/05/2025).

Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa, Desa Kedang Ipil memiliki beragam kekayaan budaya yang sangat menarik. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar melalui Dispar Kukar berkomitmen untuk mendukung serta mendorong seluruh kegiatan-kegiatan tersebut.

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah melalui penyelenggaraan Festival Budaya Nutuk Beham. Kegiatan ini digelar sebagai bagian dari upaya pelestarian warisan budaya lokal, khususnya adat istiadat yang berasal dari masyarakat adat di wilayah Kukar.

“Festival Budaya Nutuk Beham ini, adalah salah satu bentuk dukungan yang diberikan, dalam upaya pelestarian adat dan budaya yang kita miliki,” jelasnya lagi.

Kukar dikenal memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam, mulai dari tarian tradisional, seni musik, ritual adat, hingga kerajinan tangan yang sarat akan nilai-nilai kearifan lokal. Berbagai suku dan etnis yang mendiami wilayah ini menjadikan Kukar sebagai salah satu daerah yang paling kaya secara budaya di Provinsi Kalimantan Timur.

Salah satu contohnya adalah Desa Kedang Ipil yang masih mempertahankan berbagai tradisi leluhur. Melalui kegiatan seperti Festival Nutuk Beham, masyarakat diajak untuk kembali mengenal serta menghargai kebudayaan mereka sendiri. Pemerintah daerah pun berharap agar penyelenggaraan festival semacam ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi mampu menjadi program berkelanjutan dalam memperkuat identitas daerah.

“Kita harus terus menjaga serta melestarikan kebudayaan dan adat istiadat yang kita miliki, memperkenalkannya pada generasi muda, serta masyarakat luas. Agar, mereka mengetahui bahwa Kukar memiliki beragam adat istiadat dan budaya yang masih terjaga kelestariannya sampai dengan hari ini,” pungkasnya.

Selain sebagai wadah pelestarian budaya, festival ini juga menjadi ajang promosi wisata budaya. Dengan menampilkan kekayaan seni tradisional dan adat istiadat lokal, pemerintah daerah berharap Festival Nutuk Beham dapat menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara. Daya tarik budaya lokal yang dikemas dalam kegiatan festival mampu mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif masyarakat setempat.

Melalui kolaborasi antara pemerintah daerah, tokoh adat, seniman lokal, serta generasi muda, Festival Nutuk Beham diharapkan dapat menjadi tonggak kebangkitan budaya di Kukar. Kegiatan ini juga menjadi ruang interaksi lintas generasi untuk mentransformasikan nilai-nilai budaya kepada generasi muda tanpa kehilangan esensi tradisi itu sendiri.

Dengan semangat pelestarian yang kuat, Festival Nutuk Beham menjadi bukti nyata bahwa Kukar tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga warisan budaya yang layak dibanggakan dan terus dirawat dari generasi ke generasi.[]

Rudi Harahap.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *