Polemik Tandon Air, Ini Penjelasan LKD Desa Wangkal, Probolinggo
PROBOLINGGO (beritaborneo.com)-Keberadaan pembangunan tandon air yang terletak di RT.12 Dusun Kramat, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo dipersoalkan oleh warga sekitar. Pasalnya disamping pembangunannya kurang maksimal nilai manfaatnya bagi warga, ternyata saat ini warga dimintai iuran yang informasinya untuk pengadaan paralon.
“Orang tua saya dimintai iuran oleh oknum yang mengatasnamakan pengurus pengolahan air bersih, katanya sih untuk pengadaan pipanisasi atau paralon, kenapa harus ada iuran toh itu kan sudah diambilkan dari dana desa,’’ujar warga Dusun Kramat yang minta namanya dirahasiakan.
Sementara itu Yon anggota LKD, Desa Wangkal, tidak mengetahui persis masalah pungutan atau iuran yang dimintai oleh oknum kepada warga. Jika memang ada iuran itu digunakan untuk pengadaan pipanisasi atau paralon ke rumah warga.
Dikatakannya, jika ada informasi keberadaan tandon air yang di Dusun Kramat itu mangkrak tidak benar. Sebab hingga saat ini masih berfungsi mengaliri air bersih di rumah warga. Sedangkan mesin yang berada di dekat tandon itu kepunyaan orang lain untuk mengebor air.”Tidak benar tandon air itu mangkrak, justru keberadaannya masih bermanfaat bagi warga,’’elak Yon ketika bertemu wartawan beritaborneo.com, Sabtu (30/05).
“Kalaupun ada pungutan kepada warga itu untuk pengadaan paralon yang digunakan untuk mengaliri air dari tandon ke rumah warga masing-masing, kan tidak mungkin diambilkan dari dana desa, anggarannya tidak cukup, mungkin satu milyar tidak cukup’’kata Yon, kepada beritaborneo.com, Sabtu (30/05).
Menurut Yon, sebagai anggota LKD selalu melakukan kontrol setiap pembangunan yang dilaksanakan, bersinergi dengan BPD agar setiap program dapat dilaksanakan dengan baik.”Jadi saya tahu persis semua kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah desa, karena LKD memiliki fungsi sebagai pengawas jalannya pembangunan,’’pungkasnya. (Rachmat Effendi)