Polisi-Massa “Bentrok” Depan KPU Kukar

6polri-tak-ada-peluru-tajam-saat-amankan-demoSemula situasi di lingkungan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kutai Kartanegara (Kukar), adem ayem. Namun dalam 3 hari terakhir, sejumlah massa terus menyerbu bangunan kantor terletak di Jl Wolter Monginsidi, Kecamatan Tenggarong, termasuk sekitar pukul 10.00 Wita, Jumat (13/6) pagi. Puluhan orang itu berteriak menghujat para komisioner KPU Kukar yang dituding tidak profesional menyelenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014.

“Hai ketua KPU Kukar, keluar! Temui kami di sini, jelaskan semua dugaan kecurangan terjadi pada Pemilu 2014 ini,” teriak massa.
Kedatangan puluhan massa kemudian disambut petugas Polres Kukar yang bertugas. Karena aksinya mendapat halangan polisi, karuan saja sejumlah pengunjukrasa itu bertindak anarkis. Apalagi di antara mereka telah membekali diri dengan senjata tajam (Sajam), sehingga bentrok fisik tidak terelakan. Para pelaku yang berbekal sajam kemudian berhasil dibekuk polisi berpakaian preman.

“Kami tidak terima beberapa teman ditahan. Kami minta polisi segera membebaskan mereka,” kata pengunjukrasa tersebut.
Rupanya tindakan polisi membekuk sejumlah pria yang diketahui membawa senjata tajam, kembali menyulut persoalan baru. Massa semakin anarkis dengan tuntutan, agar sejumlah rekan mereka yang ditangkap, segera dibebaskan. Tidak bisa dihindari lagi, terjadi bentrok puluhan massa melawan polisi yang berpakai lengkap dengan helm, tameng serta berbagai jenis senjata api (Senpi) maupun gas airmata.

Dengan segenap kekuatan polisi yang juga mengerahkan kendaraan berat, berupa water canon alias meriam air, membuat massa harus mundur. Bahkan begitu pendemo kembali akan bertindak, giliran sejumlah petugas khusus mengurai massa yang beraksi. Beberapa polisi berpakaian dan senjata lengkap mengendarai motor trail langsung merangsek ke tengah kerumunan orang, sehingga kekuatan massa langsung lumpuh.

“Alhamdulillah, hari ini atau pada hari ketiga kami melakukan simulasi pengamanan Pilpres 2014, semua berjalan lancar. Meskipun selama 3 hari pada saat berlangsung simulasi, jalan protokol di Tenggarong ini terpaksa ditutup. Jadi begitu situasi buruk semacam ini terjadi di Kukar, semua personel kami sudah mengetahui tugas masing-masing,” ucap Kapolres Kukar AKBP Abdul Karim, saat “bentrok” massa dengan polisi di depan Kantor KPU Kukar itu berakhir. [] RedFj/SP