Pro-bebaya Samarinda Sentuh Infrastruktur hingga UMKM

ADVERTORIAL – Upaya menghadirkan pembangunan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat kembali ditunjukkan melalui program Pro-bebaya. Program andalan Wali Kota Samarinda itu kini kembali dilaksanakan di Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir, dengan kegiatan penyerahan sarana dan prasarana pada Senin (01/09/2025) pagi di RT 5. Acara tersebut dihadiri masyarakat dari RT 1 hingga RT 12 yang secara aktif ikut menyukseskan agenda tersebut.

Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar, turut hadir dalam kegiatan tersebut. Ia menilai Pro-bebaya menjadi salah satu inovasi yang mampu menjawab kebutuhan nyata masyarakat karena program ini berangkat dari usulan warga di tingkat RT.

“Jadi kegiatan hari ini yaitu kegiatan penyerahan sarana prasarana Pro-bebaya khususnya pokmas, Berkah Bebaya di Kelurahan Selili dari RT 1 sampai RT 12 yang mana hari ini dipusatkan kegiatannya di RT 5,” ujar Deni saat ditemui di Jalan Lumba-lumba, Kelurahan Selili.

Ia menegaskan, selama empat tahun berjalan, Pro-bebaya telah menjadi bukti bahwa pembangunan partisipatif dapat diwujudkan. “Jadi ini adalah tahun keempat programnya Pak Wali Kota untuk Pro-bebaya yang mana ini program langsung menyasar kepada masyarakat yaitu dari rakyat untuk rakyat dan kembali kepada rakyat,” ucapnya.

Lebih jauh, Deni menekankan bahwa keberhasilan program tidak sekadar dinilai dari pembangunan fisik. Baginya, penguatan kemandirian ekonomi warga dan pemberdayaan masyarakat juga menjadi bagian penting dari arah kebijakan ini.

“Ini menjadi suatu kegiatan yang sangat bagus untuk menjadi program berkelanjutan, dan makanya di kegiatan ini tidak hanya terfokus kepada infrastruktur saja tapi juga kepada kegiatan-kegiatan kemandirian, serta berkelanjutan khususnya seperti pelatihan-pelatihan, kemudian UMKM, dan lain sebagainya,” jelasnya.

Ia juga menilai program ini semakin diterima oleh masyarakat karena tiap kelurahan kini giat melaksanakan kegiatan pemberdayaan yang sesuai dengan kebutuhan warga. “Inilah yang saat ini sedang digiatkan atau digalakkan oleh masing-masing di kelurahan,” tambahnya.

Selain itu, Deni berharap kesinambungan Pro-bebaya dapat menjadi warisan bagi generasi mendatang. “Mudah-mudahan kegiatan ini nantinya selain untuk menunjang daripada daya tahan kelurahan maupun warga masyarakat setempat juga menjadi berkelanjutan untuk anak cucu kita kelak yang akan datang,” katanya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Kelurahan Selili, Deddy Irawan, menyampaikan bahwa pihaknya memiliki tiga kelompok masyarakat (pokmas) aktif yang menjalankan Pro-bebaya. Salah satunya adalah Pokmas Berkah Bebaya yang menjadi pelaksana dalam kegiatan kali ini.

“Ini adalah merupakan kegiatan yang diprakarsai oleh Pro-bebaya, di tempat kami itu ada tiga Pokmas, dan ini Pokmas Berkah Bebaya adalah salah satunya di Kelurahan Selili,” paparnya.

Deddy menjelaskan, penyerahan sarana prasarana yang dilakukan secara simbolis bertujuan agar masyarakat mengetahui manfaat yang diberikan program ini. “Di mana setiap tahunnya tentu kami akan membuat penyerahan kepada masyarakat secara simbolis, di mana ini untuk bertujuan agar masyarakat mengetahui dengan adanya program Pro-bebaya ini,” ujarnya.

Ia juga menekankan bahwa kegiatan ini benar-benar berangkat dari rembuk warga di tingkat RT. “Pro-bebaya ini sangat membantu di kehidupan mereka terutama di lingkungan RT, di mana setiap program Pro-bebaya ini adalah hasil dari rembuk warga atau usulan dari warga apa yang akan dilakukan di lingkungan masing-masing,” tegasnya.

Lebih lanjut, Deddy memaparkan mekanisme pembiayaan yang sudah ditetapkan. Setiap RT mendapat alokasi Rp100 juta dengan pembagian 70 juta untuk pembangunan sarana prasarana dan 30 juta untuk kegiatan pemberdayaan. “Setiap RT itu mendapat porsi 100 juta, di mana telah dibagi 70 juta itu untuk sarana prasarana dan 30 juta untuk pemberdayaan,” jelasnya.

Sebagai contoh, beberapa pelatihan sudah dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan warga. “Kemarin kami telah melaksanakan yang namanya pemberdayaan, di mana ada tiga pelatihan, yaitu pelatihan barista, baru ada hantaran, serta ada yang namanya tata boga,” pungkasnya.

Dengan dukungan pemerintah kota, kelurahan, serta DPRD, program ini diharapkan tidak hanya menghadirkan infrastruktur yang lebih baik, tetapi juga mendorong masyarakat lebih berdaya dan siap menghadapi tantangan ekonomi di masa mendatang.

Penulis: Diyan Febrina Citra | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *