Sebanyak 32 Warga Binaan Lapas Kelas IIB Probolinggo Dapat Pelatihan Wirausaha

PELATIHAN : Warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Probolinggo mendapat pelatihan untuk menambah skill wirausaha kerjasama lapas dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Probolinggo, Rabu (4/9).(Foto : Misbahul/Idrus)

PROBOLINGGO-Puluhan warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Probolinggo mendapat pelatihan untuk menambah skill wirausaha. Yaitu melalui pelatihan kejuruan kopi barista dan barbershop yang digelar atas kerjasama lapas dengan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Probolinggo, Rabu (4/9) pagi.

Pelatihan ini diberikan untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan warga binaan pemasyarakatan (WBP). Sehingga mereka dapat memperoleh kembali posisi sebagai anggota masyarakat yang bebas, bertanggung jawab dan dapat bermanfaat serta memiliki kontribusi pada lingkungannya.

“Kegiatan ini penting bagi warga binaan agar ketika bebas nanti menjadi warga yang baik, aktif dan produktif di tengah-tengah masyarakat. Boleh lah kemarin mereka salah, tapi insyaallah hari ini mereka memperbaiki diri dan bisa menjadi bagian dari masyarakat yang bisa membangun bangsa dan negara kita,” terang Kalapas kelas IIB, Risman Somantri dalam laporannya.

Risman juga menyampaikan warga binaan yang mengikuti pelatihan ini merupakan warga binaan yang memiliki minat dan bakat sehingga diharapkan akan cepat memahami materi yang diberikan. “Kalian harus bersyukur, perhatikan dengan seksama dan nikmati. Jadikan ini sebagai khasanah ilmu yang menjadi bekal, minimal bisa untuk menghidupi diri sendiri dan masyarakat,” pesannya.

Di kesempatan yang sama, Staf Ahli bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan Slamet Swantoro hadir untuk membacakan sambutan Wali Kota Probolinggo. Slamet menyampaikan bahwa, kerjasama Lapas Kelas IIb Probolinggo dengan pemkot setempat melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja sebagai bagian dari upaya membangun kualitas SDM warga masyarakat.

Pelatihan ini dinilai sebagai solusi dalam mengembalikan warga binaan ke masyarakat dan dunia kerja. “Dengan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) dan sebagai bekal saat kembali ke masyarakat untuk membuka peluang usaha mandiri nantinya,” ujarnya.

Menurutnya, kerjasama kegiatan pelatihan ini merupakan langkah awal sebagai salah satu bentuk kepedulian pemerintah kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas kelas IIB Probolinggo.

“Saya mengapresiasi langkah Kepala Lapas kelas IIB yang memberi kesempatan kepada warga binaannya mengikuti pelatihan ini. Semoga dapat mengangkat derajat mereka agar setelah selesai masa tahanan dapat bekerja dan tidak mengulangi perbuatan yang melanggar hukum lagi,” terangnya.

Lebih lanjut Slamet mengatakan pelatihan ini merupakan pelatihan bersertifikasi, sehingga diharapkan WBP bisa mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan serius dan disiplin. Agar bisa mendapatkan keahlian dan keterampilan yang professional sebagai bekal dalam menjalani kehidupan di tengah-tengah masyarakat.

Ditemui usai kegiatan, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Budiono Wirawan mengatakan pelatihan kerja bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) dilaksanakan dengan tetap memperhatikan standar pelatihan kerja.

“Karena ini ada 2 pelatihan kejuruan, barista dan barbershop sehingga pesertanya berjumlah 32 orang. Dan pemateri yang dihadirkan telah tersertifikasi sesuai dengan standar pelatihan kerja. Agar peserta benar-benar memiliki bekal yang dapat diaplikasikan di masyarakat nantinya,” terangnya.

Budi menambahkan, pihaknya akan tetap melakukan pemantauan (monitoring dan evaluasi) secara rutin, terutama ketika WBP telah bebas dan kembali ke masyarakat. “Kami tetap memantau secara rutin, terutama ketika mereka bebas nanti apakah telah mendapatkan pekerjaan atau belum,” ujarnya.(MIsbahul/Idrus)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *