Sekda Kalbar Hadiri Raker ALFI/ILFA Kalbar

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) A.L. Leysandri menghadiri Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) ALFI/ILFA Kalbar Tahun 2020 di hotel Golden Tulip, pada hari Kamis (12/3/2020) (Foto:Lisa)

PONTIANAK (beritaborneo.com) – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) A.L. Leysandri menghadiri Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) ALFI/ILFA Kalbar Tahun 2020 di hotel Golden Tulip, pada hari Kamis (12/3/2020). Sekda Kalbar A.L. Lesyandri dalam membaca sambutan Gubernur Kalbar mengungkapkan seiring dengan perkembangan teknologi pada masa kini yang telah memasuki era revolusi 4.0 menciptakan perubahan besar pada hampir semua sektor, termasuk pula pada tata kelola pemerintah. Dimana pemerintah dituntut untuk dapat menciptakan E-Gorvernment secara transparan dan akuntabel. “Dalam keseharian masyarakat, digitalisasi juga merevolusi seluruh sendi-sendi kehidupan.

Bagaiaman cara masyarakat bekerja mengalami perubahan yang signifikan, masyrakat luas juga telah mengubah pola hidup yang dulunya bertransaksi jual beli secara konvensional harus datang ke tempat yang tuju, namun pada era digital berbagai keperluan telah dapat diperoleh di dalam satu genggaman saja,” ungkap Sekda Provinsi Kalbar A.L. Lesyandri saat membacakan sambutan Gubernur Kalbar.

Dengan perubahan yang terjadi pada tata kelola pemerintahan dan masyaeakat, industri logistik mengalami tantangan yang besar dalam meningkatkan pelayanannya, agar tetap adaptif menghadapi setiap perubahan. “Evolusi Industri Logistik menjadi trend yang besar,” tuturnya.

Lanjutnya, dalam kurung beberapa tahun, sektor logistik Indonesia mengalami perkembangan dan dinamika. Hal ini dapat terlihat dari LPI (Logistics Performance Index) dari Bank Dunia. Untuk peringkat LPI Indonesia di tahun 2016 yang sebelumnya berada di posisi 63 , pada tahun 2018 menjadi peringkat kr 46. “Index performa logistik Indonesia berada pada level 3,15 dari skala 1-5. Namun berdasarkan data realisasi arus petikemas TPK pada tahun 2018 dan 2019, untuk Kalbar mengalami penurunan sebesar 0,3 persen, hal ini menjadi tantangan kita semua untuk meningkatkan infrastruktur yang ada di daerah,” ujarnya.

Namun demikian, Pemerintah Provinsi Kalbar tetap optimis seiring dengan peningkatan pembangunan infrastruktur di daerah. Hal ini didukung dengan adanya proyek Startegis Nasional yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat.

“Proyek Startegis Nasional yang akan dilaksanakan di Provinsi Kalbar pada tahun mendatang adalah Pembangunan Bandara Ketapang Baru dan Kayong Utara, Pembangunan Jembatan Sambas Besar dan Pembangunan Jembatan Kapuas III, serta Pembangunan Terminal Kijing atau Terminal Tanjungpura, yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kalbar,” terangnya.

Besar harapan di bidang Industri Logistik ini, dapat meningkatkan posisi LPI Indonesia tidak tertinggal lagi dengan beberapa negars kawasan ASEAN lainnya.

Selain kegiatan Rakerwil ALFI/ILFA Kalbar ini juga melaksanakan Seminar dengan tema ‘Peran Logistik Dalam Pembangunan Bangsa Di Era Digital’. Dalam kegiatan itu juga , turut hadir Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia, H. Muhammad Mardiono serta Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. (Lisa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *